Bappebti Bakal Dirikan Bursa Berjangka Komoditas Kopi untuk Lindungi Eksportir

4 April 2023 19:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko di Auditorium Bappebti, Jumat (20/1/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko di Auditorium Bappebti, Jumat (20/1/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko menyebutkan pihaknya tengah merancang roadmap Indonesia untuk melindungi komoditas kopi dalam negeri dari gejolak harga melalui hedging (melindungi nilai) di bursa berjangka.
ADVERTISEMENT
“Minggu lalu saya ke Medan bertemu dengan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), saya minta agar mereka mau masukkan kopi ke bursa berjangka. Nah masih dalam proses diskusi, tapi kita akan kerjakan itu,” tutur Didid kepada awak media di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (4/4).
Dirinya menyayangkan eksportir kopi yang masih mengalami kerugian karena mengacu pada harga luar negeri. Harapannya, hal itu dapat dihindari ketika kopi masuk bursa berjangka. Dia menilai jika bursa untuk kopi ini sudah terbentuk, masyarakat akan menikmati banyak keuntungan.
“Untuk Indonesia, kopi kita termasuk penghasil yang besar di dunia, walau bukan yang terbesar. Tapi harus disadari bahwa price reference di Brasil dan New York, itu agak susah dilawan,” pungkas Didid.
Ilustrasi proses kalibrasi kopi. Foto: Marian Weyo/Shutterstock
“Tapi saya mau kopi masuk bursa berjangka yang nantinya bisa meraup keuntungan, kita bisa melakukan hedging, kemudian future trading, itu lebih menguntungkan untuk masyarakat petani kopi maupun produsen kopinya,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Didid tidak menampik saat ini memasukkan kopi ke bursa bukan prioritas utama, lantaran Bappebti masih diberikan tugas oleh Kementerian Perdagangan untuk mendirikan bursa komoditi sawit di RI. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta agar bursa sawit dapat diselesaikan pada Juni 2023.
“(Untuk kopi) saya belum agendakan kapannya. Sekarang yang sedang saya kerjakan (bursa) CPO, jadi saya memang minta waktu. Kalau CPO ini sudah jadi, baru mulai yang lain, baru masuk komoditi lainnya,” tuturnya.