Bappebti Hentikan Perdagangan Kripto FTX, Begini Efeknya ke Indonesia

17 November 2022 13:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi platform pertukaran kripto FTX. Foto: Dennis Diatel/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi platform pertukaran kripto FTX. Foto: Dennis Diatel/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menegaskan perdagangan aset kripto Token FTX secara resmi dihentikan.
ADVERTISEMENT
Langkah ini ditempuh setelah Token FTX mengajukan kebangkrutan ke pengadilan Amerika Serikat (AS) yang membuat masyarakat melakukan penarikan besar-besaran dan harga Token FTX terus turun secara drastis.

Lalu bagaimana dampaknya bagi investor kripto di Indonesia?

Presiden Asosiasi Kripto Indonesia, Salmon mengatakan FTX dengan token kripto bernama $FTT tengah menarik perhatian kripto dunia beberapa minggu terakhir. Hal ini terutama terkait permasalahan cadangan cashout yang tidak balance dengan sirkulasi supply ke luar, sehingga banyaknya suspend withdraw oleh para exchange.
"Informasi ini yang memicu panic selling mengakibatkan penurunan harga sangat signifikan sebesar 92 persen dalam 1 hari," ujar Salmon kepada kumparan, Kamis (17/11).
Untuk itu, ia menilai langkah Bappebti sudah cukup tepat untuk menghentikan perdagangan asset FTX ini. Tidak hanya itu, ini juga harus segera diimplementasikan ke seluruh exchanger di Indonesia demi meminimalisasi kerugian yang lebih banyak lagi.
Ilustrasi platform pertukaran kripto FTX Foto: Dado Ruvic/REUTERS
"Karena masyarakat di Indonesia pemahaman tentang kripto masih sangat minim," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, exchanger lokal masih bisa membuat aturan yang bisa menjaga customer agar mendapatkan waktu untuk penarikan dari aset FTX ini. Salmon memberi pengecualian asalkan exchanger di Indonesia tidak melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan FTX.
Dari keseluruhan kejadian ini, sambung dia, Bappebti wajib membuat sebuah aturan tentang pengelolaan dana deposit di setiap exchanger. Ia juga meminta Bappebti jangan hanya melihat ke developer untuk me-listing adanya deposit dana.
"FTX adalah sebuah exchanger juga, tapi kejadian di FTX tidak ada pengaruh pada exchanger lokal. Bila exchanger lokal mengikuti aturan yang benar. Kesimpulannya, jangan ambil risiko yang terlalu tinggi untuk berinvestasi ke FTX apabila masih mulai belajar mengenal," tuturnya.

Harga Kripto Masih Bisa Anjlok Lagi

Ilustrasi investasi kripto. Foto: Shutterstock
Di sisi lain, Praktisi Investasi Desmond Wira juga tidak menyarankan untuk mengoleksi aset kripto FTX. Pasalnya tidak ada sentimen positif yang diberikan bahkan cenderung lebih banyak menghasilkan sentimen negatif.
ADVERTISEMENT
"Sementara ini tidak disarankan," pungkas Desmond.
Ia membeberkan, masih banyak kasus fraud termasuk FTX dan terdapat potensi efek domino dari kasus FTX terakhir.
Lalu, investor kripto harus bersiap pada skenario terburuknya, yaitu harga kripto masih bisa anjlok lagi. Hal ini seiring kebijakan The Fed yang hawkish, sehingga tidak ada easy money mengalir lagi ke kripto.
Desmond melihat kepercayaan investor juga sudah luntur dan hype kripto dinilai telah selesai. Untuk itu, ia menegaskan aset kripto FTX memang sudah seharusnya dihentikan perdagangannya sesuai dengan langkah yang diambil Bappebti.
"Supaya tidak makan korban lagi. Walaupun tidak dihentikan, harga asetnya sudah hancur dan kecil kemungkinan bisa balik lagi," tandas dia.