Bappenas dan Kadin Resmikan Pusat Pelatihan Blockchain Pertama RI

29 Juli 2019 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum KADIN Indonesia, Rosan Roeslani. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum KADIN Indonesia, Rosan Roeslani. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Blockchain Asia Forum (BAF) resmi meluncurkan pusat pengetahuan, pelatihan hingga studi banding blockchain pertama bernama Blockchain Center of Excellence and Education (BCEE).
ADVERTISEMENT
Peresmian teknologi blockchain itu bertepatan dengan penyelenggaraan Global Blockchain Summit 2019 (GBS 2019) di Hotel Ritz-Carlton SCBD, Jakarta, 29-30 Juli 2019.
Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan, BCEE nantinya akan mempunyai banyak manfaat untuk membantu para pelaku usaha Indonesia untuk mendapatkan informasi serta panduan tentang teknologi blockchain yang kini tengah marak berkembang.
Teknologi blockchain bisa dikatakan sebagai catatan transaksi digital yang saling terhubung satu sama lain (antarblok). Menurut Rosan, ada banyak kegunaan blockchain yang bisa diaplikasikan dalam mendorong efisiensi pada dunia usaha dengan penerapan teknologi terbaru.
"Perusahaan akan mendapatkan keuntungan besar dengan revolusi ini. Yang lebih optimal dan memahami adanya kebutuhan dan akan berikan 1 peluang blockchain dalam 1 perusahaan," ujar Rosan di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Senin (29/7).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, blockchain merupakan tren global yang akan berdampak besar kepada keberlangsungan bisnis ke depan.
"Dalam ekonomi global, mereka yang dapat memanfaatkan teknologi dan berinovasi dalam seluruh rantai nilai akan mendapatkan posisi terbaik dalam daya saing global," imbuhnya.
Ilustrasi Blockchain Foto: Pixabay
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasokan Rico Rustombi menuturkan, blockchain berguna untuk berbagai sektor usaha. Mulai dari keuangan hingga logistik.
Ia menilai, sistem blockchain bisa memudahkan pencatatan transaksi, membuat transaksi lebih transparan, efisien sekaligus aman.
"Dengan blockchain orang udah dapat keuntungan itu," ujarnya.
Hadir pula dalam peresmian itu, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menekankan manfaat blockchain yang penting sebagai integrasi data. Bukan saja di kalangan para pelaku usaha namun juga konektivitasnya dengan lembaga pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Sektor produk hulu hilir bisa dihubungkan satu sama lain dan blockchain memberikan efisiensi, apalagi terbantu dengan adanya blockchain center untuk blockchain ini," kata dia.
Kepala Bappenas menjadi saksi dalam penandatangan MoU antara BCEE dengan sejumlah perusahaan RI sebagai wujud antusiasme dunia usaha nasional dalam menerapkan teknologi blockchain dengan merangkul BCEE.
Perusahaan-perusahaan tersebut, antara lain PT Dewata Freight International Tbk, PT Proteksi Usaha Indonesia, PT Ritel Global Solusi (KO-IN Toko Indonesia), serta dua startup teknologi yaitu TOKOIN, dan Sayurbox, GBIS 2019 juga menyajikan forum diskusi strategis yang akan menghadirkan pembicara yang kompeten dari dalam dan luar negeri.