Bappenas: Kawasan Inti Ibu Kota Baru Dibangun Seukuran Manhattan AS

11 Februari 2020 15:47 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil yang membawa Presiden Joko Widodo melewati jalan berlumpur saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Mobil yang membawa Presiden Joko Widodo melewati jalan berlumpur saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembangunan kawasan inti di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) di provinsi Kalimatan Timur dikonsepkan bakal dibangun mirip dengan kota Manhattan, negara bagian New York, Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, menurut perencanaan pembangunan IKN dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), total lahan kawasan IKN seluas 256.142,74 hektare (Ha). Sementara kawasan inti akan dibangun di atas lahan seluas 56.189,87 Ha, yang disebut sebagai Little Manhattan.
“Jadi di daerah yang 56 ribuan Ha yang saya bilang seperti Manhattan kecil, itu paling tidak 50 persen itu tetap sebagai ruang terbuka hijau (RTH),” kata Rudy dalam Dialog Nasional IKN VI Pemindahan Ibu Kota Negara, di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (11/2).
Jembatan Mahkota II Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Sehingga kawasan inti ibu kota baru akan dibangun gedung-gedung pencakar langit dan juga akan banyak dibangun RTH, seperti kawasan Manhattan, AS. Nantinya, kata dia, ibu kota baru itu berbentuk blok-blok perkotaan.
ADVERTISEMENT
"Ini konsepnya yang seperti Manhattan, nanti blok-blok seperti ini untuk pengembangan kotanya. Tapi paling tidak 50 persen harus RTH,” tegas Rudy.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun luar kawasan inti dengan 70 hingga 75 persen sebagai RTH. Sebab, ada Bukit Soeharto yang dikelola di sekitaran total 256.000 Ha yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
“Yang di 256.000 Ha-nya itu kita harapkan 70-75 persen tetap RTH karena Bukit Soeharto tidak boleh terganggu,” ujarnya.
Berita ini telah diupdate sebagai berikut: