news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bappenas: Regsosek Demi Wujudkan Satu Data Indonesia

31 Oktober 2022 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosialisasi pendataan awal Regsosek, Rabu (12/10/2022). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi pendataan awal Regsosek, Rabu (12/10/2022). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengatakan, registrasi sosial ekonomi (regsosek) 2022 akan mewujudkan sistem satu data Indonesia untuk kebutuhan sosial dan ekonomi dalam jangka waktu menengah hingga panjang.
ADVERTISEMENT
Adapun penggunaan data regsosek tidak akan menghilangkan wewenang kementerian/lembaga (K/L), melainkan suatu sistem data yang dapat dipakai bersama-sama.
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat PPN/Bappenas, Maliki menilai, upaya ini sebagai bagian dari Bappenas bersama K/L untuk membangun satu data Indonesia. Hal ini juga untuk mendukung pembangunan serta meningkatkan pemahaman masyarakat terkait urgensi program regsosek itu sendiri.
"Kita terus berupaya membangun komitmen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendukung satu data melalui regsosek. Hari ini kita akan mendengar bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dan mengoptimalkan data regsosek untuk mewujudkan mimpi membangun Indonesia," ujar Maliki dalam Regsosek Talk: Generasi Muda Membangun Negeri, Senin (31/10).
Menurut dia, pendataan regsosek sebagai basis data yang mencakup seluruh penduduk dan menjadi bekal utama bagi pemerintah pusat bersama pemerintah daerah (pemda), masyarakat serta mitra swasta untuk dapat menjangkau seluruh penduduk tanpa terkecuali.
ADVERTISEMENT
Adapun regsosek hadir sebagai suatu sistem dan basis data kependudukan yang mencakup profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan penduduk. "Tanpa meninggalkan siapa pun atau living no one behind," ungkapnya.
Maliki melihat dengan adanya regsosek, program pembangunan akan lebih terfokus pada kebutuhan masyarakat dan kualitas belanja negara akan terus meningkat. Hal ini tentunya sangat baik dalam mencegah inefisiensi anggaran akibat kurangnya data yang berkualitas.
"Big data memiliki peran penting dalam pengambilan kebijakan strategis dalam berbagai bidang termasuk teknologi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pengembangan ekonomi, pemberdayaan masyarakat serta mencapai target-target kesejahteraan penduduk," pungkas Maliki.