Bappenas Sebut RI Baru Akan Keluar dari Middle Income Trap Tahun 2041

16 Oktober 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti memberikan paparannya pada acara Development Working Group (DWG) G20 di Tanjungpandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (7/9/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti memberikan paparannya pada acara Development Working Group (DWG) G20 di Tanjungpandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (7/9/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyebut kunci agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap yaitu dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di angka 6-7 persen.
ADVERTISEMENT
Middle income trap adalah suatu negara yang telah mencapai taraf ekonomi menengah tapi tidak bisa lagi meningkat.
Berdasarkan kajian Bappenas, Indonesia diperkirakan akan keluar dari jebakan kelas pendapatan menengah pada tahun 2041 jika asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi minimal 6 persen terpenuhi.
"Sehingga kalau kita tumbuh 6 persen saja, 1 persen lebih cepat dari sekarang, kita bisa keluar dari middle income trap di tahun 2041," kata Amalia dalam acara Seminar Nasional di Hotel Morrisey Jakarta, Rabu (16/10).
Amalia menyampaikan rencana target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Aktivitas penjual ikan di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Kamis (27/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurutnya, jika ingin mencapai Indonesia Emas, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata minimal harus 6 persen.
ADVERTISEMENT
Amalia mengaku telah memberikan masukan terkait hal ini kepada tim transisi pemerintahan. Dalam kesempatan tersebut, Amalia mengatakan bahwa Prabowo ingin melakukan percepatan di tahun ketiga dan keempat pemerintahannya.
“Skenario kedua, ingin percepatan 8-8,3 persen, kemudian di tahun keempat sebesar 7,8 persen, sehingga rata-rata, selama 5 tahun itu, beliau (Prabowo) mengharapkan ada sekitar 7,7 persen,” kata Amalia.