Bappenas Usul Pagu Anggaran Rp 1,73 Triliun di 2022, Buat Apa Saja?

9 Juni 2021 14:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
 Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengusulkan pagu indikatif di kementeriannya sebesar Rp 1,37 triliun di 2022. Angka ini turun tipis dari pagu anggaran yang diberikan pada tahun ini Rp 1,39 triliun.
ADVERTISEMENT
"Pagu indikatif 2022 senilai Rp 1,37 triliun," ujar Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (9/6).
Secara rinci, anggaran tersebut sebanyak 54,3 persennya diberikan untuk program perencanaan pembangunan nasional. Sementara sisanya 45,7 persen diarahkan dalam program dukungan manajemen atau senilai Rp 629,29 miliar.
Jika dilihat berdasarkan jenis belanja, sebanyak 28,6 persen atau Rp 329,95 diberikan untuk belanja pegawai. Anggaran tersebut diberikan untuk gaji pegawai dan tunjangan kinerjanya.
Ilustrasi Bappenas rapat dengan DRP. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selanjutnya, anggaran belanja barang mencapai 67,6 persen atau sebesar Rp 930,16 miliar. Komponen belanja barang difokuskan untuk melaksanakan kegiatan prioritas antara lain, penyusunan RKP 2023, koordinasi pelaksanaan rencana pemindahan ibu kota negara, kajian model dalam rangka penyusunan rekomendasi, serta satu data Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kemudian belanja modal hanya 3,8 persen atau setara dengan Rp 52,78 miliar. "Memang kementerian seperti Bappenas banyaknya di belanja barang karena kegiatan yang perlu dibiayai," jelas dia.
Adapun hingga 4 Juni 2021, realisasi penyerapan anggaran Bappenas baru mencapai 27,26 persen dari total pagu anggaran tahun ini mencapai Rp 1,39 triliun.
Menurut dia, masih ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada Mei 2021 yang belum dipertanggungjawabkan, sehingga hal itu belum masuk perhitungan realisasi tersebut. Beberapa kegiatan itu di antaranya adalah penyelenggaraan rangkaian Musrenbang dan kunjungan kerja ke beberapa daerah.
"Dan beberapa kegiatan masih dalam proses lelang seperti antara lain penyusunan rencana aksi cluster ekonomi superhub IKN, kajian model dinamis perencanaan untuk mendukung infrastruktur prioritas nasional, pengadaan vitamin, pengadaan laptop untuk mendukung penerapan integritas digital," pungkasnya.
ADVERTISEMENT