Barang Impor di KEK Sanur Bebas Pajak dan Bea Masuk, Nilainya Rp 23,5 Miliar

Kepala Seksi PKC 7 KPPBC TMP A Denpasar Suko Wibowo. Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) membebaskan bea masuk dan pajak untuk impor sejumlah alat-alat kesehatan fasilitas penunjang sarana dan prasarana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Kota Denpasar, Bali.

Pembebasan bea cukai dan pajak ini dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi nasional sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia dalam sektor pariwisata medis.

"KEK Sanur dibangun untuk pariwisata dan kesehatan. Artinya, masyarakat kita enggak usah jauh-jauh ke Singapura, Malaysia atau Korea, Amerika (untuk berobat)," kata Kepala Seksi PKC 7 KPPBC TMP A Denpasar Suko Wibowo, kepada wartawan, Kamis (19/12).

Nilai transksi barang impor yang masuk ke KEK Sanur sepanjang tahun 2024 mencapi Rp 139,69 miliar dan nilai bebas bea masuk dan pajak tahun 2024 mencapai Rp 23,5 miliar.

"Jumlah fasilitas yang berikan itu adalah pembebasan bea masuk dan pajaknya diberikan Rp 23,5 miliar yang sudah berjalan sekitar hampir setahun untuk masa pembangunan sampai peresmian," kata Suko Wibowo.

Bea Cukai memberikan keringanan pajak kepada 10 perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan di KEK Sanur. Beberapa alat kesehatan yang mendapatkan bebas bea impor adalah alat laboratorium, MRI, alat penangganan jantung dan lainnya.

KEK Sanur. Foto: Kementerian BUMN

"Yang sudah masuk saat ini adalah barang-barang untuk membantu konstruksi bangunan kemudian alat-alat penunjang kesehatan yang memiliki kepekaan tinggi,"

"Kemarin, BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) sudah hadir juga di KEK untuk mengecek alat-alat tersebut berkaitan dengan radioaktif," sambungnya.

Rumah sakit di KEK Sanur saat ini belum diresmikan beroperasi. Pemerintah baru membuka operasional Hotel Bali Beach dan Convention Center.

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Bali International Hospital bisa diresmikan pada April 2025. Progres konstruksi gedung rumah sakit saat ini sudah mencapai 97 persen, sementara pengadaan peralatan kesehatan diharapkan mencapai 90 persen pada pekan depan.

Nantinya, uji coba pelayanan pasien dimulai pada Januari 2025 dan mulai menentukan pasien terpilih pada Februari 2025. Kemudian, uji coba kembali dilakukan pada Maret 2025.

"Mudah-mudahan bulan April, saya kemarin sudah ketemu Pak Prabowo untuk menyampaikan beliau Pak Prabowo bisa mulai membuka, nanti kita lihat mudah-mudahan di awal April," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (11/12).