Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Barantin Bakal Pantau Kesehatan 200 Ribu Sapi Impor untuk Makan Bergizi Gratis
25 Februari 2025 17:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Badan Karantina Indonesia (Barantin ) memastikan bakal mengawasi kesehatan sapi impor untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Rencananya akan ada impor sebanyak 200 ribu ekor sapi untuk mendukung program tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean menyebut nantinya sapi-sapi ini bakal menjalani karantina selama 14 hari.
"Kalau kami memastikan semua komoditas ternak ini aman, sehat. Karena masing-masing punya kewenangan, pokoknya tugas kami memastikan ini aman," kata Sahat dalam konferensi persnya di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/2).
Sahat bilang, pemerintah membuka peluang impor komoditas sapi tahun 2025 dari negara Brasil. Katanya, sudah ada pembicaraan untuk melakukan impor sapi dari Brasil tersebut.
"Brasil juga salah satu negara yang potensial. Untuk kita jadikan mitra untuk mendatangkan sapi ke Indonesia. Karena iklimnya kan hampir sama nih," lanjutnya.
Menurut Sahat, Indonesia dan Brasil sama-sama memiliki iklim tropis yang memudahkan sapi untuk hidup dan berkembang.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan pemerintah bakal mengimpor total 200 ribu sapi di 2025 untuk memenuhi kebutuhan susu di program MBG.
ADVERTISEMENT
Sudaryono mengatakan, Presiden Prabowo Subianto ingin penerima MBG mendapatkan susu. Namun, saat ini masih terjadi keterbatasan pasokan di dalam negeri.
"Kalau masih impor kita substitusi dulu sumber protein lain dulu, sembari kita datangkan sapi hidup supaya bisa produksi dalam negeri," ungkap Sudaryono saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/1).
Sudaryono menjelaskan bakal ada penambahan negara asal impor sapi hidup di 2025 setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) baru.
Namun ia tidak membeberkan negara mana yang dimaksud. Sudaryono hanya memastikan nantinya Indonesia tidak lagi hanya mengimpor dari Australia dan negara lain yang terdaftar.
Sudaryono mencatat sudah ada 160 perusahaan yang berkomitmen memproduksi susu dari sapi hidup untuk program MBG, baik dalam negeri maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, dia menegaskan kebijakan ini bukan hanya semata-mata membuka keran impor sapi hidup sebesar-besarnya, tetapi juga menargetkan bertambahnya investasi untuk produk susu di hilir.