Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Baru Sehari Dilantik, Trump Langsung Umumkan AS Darurat Energi
21 Januari 2025 9:34 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat (AS) darurat energi pada hari pertama dia menjabat sebagai presiden di Negeri Paman Sam tersebut, Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, dia menyampaikan rencana untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas AS yang sudah mencapai rekor tertinggi, menghapus regulasi yang dianggap tidak perlu, dan menarik AS dari pakta internasional untuk memerangi perubahan iklim.
Langkah yang dilakukan Trump pada kepemimpinan keduanya ini, bertolak belakang dengan apa yang dilakukan mantan Presiden Joe Biden yang selama empat tahun berupaya untuk mendorong transisi dari bahan bakar fosil dan menjadikan AS sebagai pemimpin dalam memerangi pemanasan global.
"Amerika akan menjadi negara manufaktur sekali lagi, dan kami memiliki sesuatu yang tidak akan pernah dimiliki oleh negara manufaktur lain: jumlah minyak dan gas terbesar dibandingkan negara mana pun di Bumi. Dan kami akan menggunakannya," urai Trump dalam pidato pelantikannya, dikutip dari Reuters, Selasa (21/1).
ADVERTISEMENT
Pengumuman AS darurat energi memang merupakan janjinya pada masa kampanye, dengan alasan AS harus memproduksi lebih banyak bahan bakar fosil, modernisasi infrastruktur kelistrikan dan meningkatkan pembangkitan listrik untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Berdasarkan proyeksi Departemen Energi, penggunaan daya pusat data AS hampir dapat meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan, dan mengkonsumsi sebanyak 12 persen listrik negara tersebut berdasarkan permintaan dari AI dan teknologi lainnya.
Pemerintahan Trump yang pertama telah mempertimbangkan untuk menggunakan kekuasaan darurat berdasarkan Undang-Undang Tenaga Listrik Federal untuk mencoba melaksanakan janji penyelamatan industri batu bara, tetapi tidak pernah melaksanakannya.
Kali ini, deklarasi Trump akan berupaya melonggarkan pembatasan lingkungan pada pembangkit listrik, mempercepat pembangunan pembangkit baru, mempermudah perizinan untuk proyek transmisi dan jaringan pipa, serta membuka lahan federal baru.
ADVERTISEMENT
Selain mengumumkan AS darurat energi, Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk menarik AS dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Climate Agreement, di hari yang sama dengan pelantikannya sebagai presiden AS ke 47.
"Saya segera menarik diri dari perjanjian iklim Paris yang tidak adil dan sepihak. Amerika Serikat tidak akan menyabotase industri kami sendiri sementara China mencemari lingkungan tanpa hukuman,” tuturnya.
Dia juga akan menjegal upaya Biden dalam dekarbonisasi dengan menghentikan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Menurut dia, kincir angin merusak lingkungan.
"Kami tidak akan menggunakan kincir angin. Kincir angin yang besar dan jelek. Kincir angin itu merusak lingkungan sekitar,” ujarnya.
Trump berharap kebijakan yang ditekennya ini dapat membantu mengurangi harga konsumen dan meningkatkan keamanan nasional AS.
"Kami akan menurunkan harga, mengisi kembali cadangan strategis kami, sampai penuh, dan mengekspor energi Amerika ke seluruh dunia," katanya.
ADVERTISEMENT
Kelompok peduli lingkungan setempat sepakat untuk menentang perintah eksekutif tersebut di pengadilan. Sebab produksi minyak dan gas AS sudah mencapai rekor tertinggi karena para pengebor mengejar harga tinggi menyusul sanksi terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina pada 2022.
Namun Trump mengatakan produksi bisa lebih tinggi jika inisiatif lingkungan yang diberlakukan oleh pemerintahan Biden dibatalkan. Misalnya dengan mengakhiri Green New Deal dan mencabut mandat kendaraan listrik yang diteken pada masa pemerintahan Biden.
Kala itu, Biden berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik dengan menawarkan subsidi konsumen untuk pembelian kendaraan listrik baru, dan dengan memberlakukan standar emisi gas buang yang lebih ketat pada produsen mobil.
Pemerintah juga berupaya mendorong teknologi energi bersih menggunakan subsidi pembayar pajak yang telah menarik investasi manufaktur miliaran dolar.
ADVERTISEMENT
Komite Nasional Demokrat menyebut agenda hari pertama Trump sebagai bencana bagi keluarga pekerja.
"Menghilangkan lapangan pekerjaan di sektor manufaktur dan memberikan keleluasaan kepada pencemar yang membuat orang sakit bukanlah tindakan yang mengutamakan Amerika," kata Juru Bicara Komite Nasional Demokrat, Alex Floyd.
Sementara itu, janji Trump untuk mengisi kembali cadangan strategis berpotensi menaikkan harga minyak dengan meningkatkan permintaan minyak mentah AS.
Setelah invasi Ukraina, Biden telah menjual lebih dari 180 juta barel minyak mentah dari cadangan Minyak Strategis AS, jumlah yang memecahkan rekor. Penjualan tersebut membantu menjaga harga bensin tetap terkendali, tetapi menurunkan cadangan ke level terendah dalam 40 tahun.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Reuters, Trump juga diperkirakan akan menandatangani perintah lain yang ditujukan untuk mengembangkan sumber daya alam di Alaska, mencabut beberapa inisiatif kendaraan listrik Biden dan melindungi peralatan bertenaga gas dari regulator federal dan lokal yang ingin menghentikannya dari rumah dan bisnis.
ADVERTISEMENT
Alaska telah menjadi wilayah yang kontroversial di negara tersebut dalam urusan energi dan lingkungan, dengan Partai Republik telah lama melihat peluang untuk produksi minyak dan gas di sana dan bertolak belakang dengan Partai Demokrat berupaya melestarikan keaslian tanah setempat.