Baru Setahun Dibentuk, Holding BUMN Asuransi Raup Laba Rp 2,2 Triliun

22 Maret 2021 7:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Keuangan dan Umum Indonesia Financial Group (IFG), Rizal Ariansyah dan Direktur Utama IFG, Robertus Bilitea. Foto: Dok. IFG
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Keuangan dan Umum Indonesia Financial Group (IFG), Rizal Ariansyah dan Direktur Utama IFG, Robertus Bilitea. Foto: Dok. IFG
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru setahun dibentuk, Indonesia Financial Group (IFG) yang merupakan holding BUMN sektor asuransi dan penjaminan, berhasil meraup laba tahun berjalan (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada 2020. Untuk diketahui, IFG resmi berdiri pada 16 Maret 2020 berdasarkan PP No. 20 tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Umum IFG, Rizal Ariansyah, mengatakan raihan laba sebesar Rp 2,2 triliun tersebut 20 persen di atas target yang ditetapkan dalam RKAP 2020 sebesar Rp 1,8 triliun.
Selain laba perusahaan, nilai aset IFG juga melampaui target. Total aset per 31 Desember 2020 mencapai Rp 88 triliun atau 9 persen lebih tinggi dari target di RKAP 2020 yang sebesar Rp 81 triliun. Adapun total ekuitas perseroan senilai Rp 45,5 triliun atau 2 persen lebih tinggi dari target di RKAP 2020 yang sebesar Rp 44,8 triliun.
"Pencapaian atas kinerja keuangan IFG selama tahun 2020 juga dapat dilihat dari beberapa indikator rasio keuangan. Yaitu EBITDA 2020 sebesar Rp 2,42 triliun atau 4 persen lebih tinggi dari target RKAP 2020 yang sebesar Rp 2,36 triliun dan rasio likuiditas perusahaan (rasio lancar) per akhir 2020 sebesar 2,95 kali atau 15 persen lebih baik dari target RKAP 2020 yang sebesar 2,57 kali," kata Rizal melalui keterangan tertulis, Senin (22/3).
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, rasio Yield on Investment perusahaan per akhir 2020 sebesar 7 persen atau 75 persen lebih tinggi dari target RKAP 2020 yang sebesar 4 persen.
Ilustrasi asuransi perjalanan, salah satu produk yang ditawarkan Jasa Raharja sebagai anak usaha Holding BUMN IFG. Foto: Shutterstock
IFG yang mengubah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI sebagai BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan, membawahi sejumlah BUMN. Yakni PT Jasa Raharja, PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
Saat ini, lanjut Rizal, IFG berfokus pada pembenahan tata kelola perusahaan dan anggota holding. "IFG berkomitmen mewujudkan tata kelola perusahaan yang lebih baik dalam menjalankan tiga perannya, yaitu financial planning, fundraising, dan pengelolaan investasi," ujarnya.
Untuk financial planning, IFG memiliki peran untuk ikut serta dalam penyusunan RKAP dan cost control perusahaan anggota holding. Sementara itu, IFG juga melakukan fundraising untuk kebutuhan permodalan anak usaha melalui PMN, penerbitan obligasi melalui pasar modal, dan utang bank.
ADVERTISEMENT
Dengan peringkat AAA dari Pefindo, IFG berpeluang menerbitkan obligasi dengan biaya yang jauh lebih rendah, sehingga terjadi penghematan biaya.
Selanjutnya dari sisi investasi, IFG sebagai holding BUMN juga melakukan monitoring pengelolaan portofolio investasi anggota holding, sehingga terjadi pengelolaan yang transparan untuk menjaga return investasi yang baik dan risikonya rendah. Sistem pengelolaan dan monitoring investasi di IFG akan mulai ditingkatkan menuju fase digitalisasi sehingga dapat dipantau secara realtime seirama dengan program pemerintah yaitu transformasi digitalisasi 4.0 melalui dashboard Investasi IFG yang terintegrasi.
Ke depan, IFG menargetkan menjadi salah satu grup keuangan non-perbankan terbesar di Asia Tenggara.