BASF hingga Volkswagen Bertemu Jokowi, Mau Investasi Baterai Mobil Listrik di RI

17 April 2023 8:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menggelar pertemuan bisnis dengan tiga perusahaan Eropa di Hotel Kastens Luisenhoff, Hannover, Jerman. Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menggelar pertemuan bisnis dengan tiga perusahaan Eropa di Hotel Kastens Luisenhoff, Hannover, Jerman. Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum menghadiri pembukaan Hannover Messe 2023, Presiden Jokowi menggelar pertemuan bisnis dengan tiga pemimpin perusahaan Eropa di Hotel Kastens Luisenhoff, Hannover, Jerman, Minggu (16/4) waktu setempat. Ketiga perusahaan itu adalah BASF, Eramet, dan Volkswagen melalui PowerCo.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, pemimpin perusahaan BASF menyampaikan secara langsung pihaknya akan melakukan investasi dalam pembangunan ekosistem baterai mobil listrik di Maluku Utara.
“BASF menyampaikan secara langsung minat investasinya kepada Bapak Presiden Jokowi untuk melakukan investasi di Maluku Utara dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil yang kurang lebih investasinya sekitar USD 2,6 miliar,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangannya usai pertemuan, dikutip Senin (17/4).
Presiden Jokowi menggelar pertemuan bisnis dengan tiga perusahaan Eropa di Hotel Kastens Luisenhoff, Hannover, Jerman. Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Nantinya, BASF akan bekerja sama dengan perusahaan Prancis, Eramet, untuk menciptakan ekosistem tersebut dengan menerapkan praktik usaha yang memperhatikan ESG (Environment, Social and Government) lingkungan dan menggunakan energi hijau.
“Proses pembangunannya akan mulai dilakukan di akhir tahun 2023 ini,” ungkap Bahlil.
Bahlil melanjutkan, perusahaan Volkswagen melalui PowerCo juga akan membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia dengan bekerja sama bersama sejumlah perusahaan, termasuk perusahaan nasional.
ADVERTISEMENT
Bahlil menilai hal tersebut merupakan momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa Indonesia secara terbuka memberikan peluang investasi kepada perusahaan di seluruh dunia.
“Ini sebagai bentuk investasi yang inklusif dan sekaligus untuk menganulir cara pikir orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang kita di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional,” pungkas Bahlil.