Basuki, Daendels yang Kena Gusur Proyek Infrastruktur

Basuki Hadimuljono hadir di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan

Basuki Hadimuljono mungkin lebih banyak menghabiskan waktunya di lapangan. Memastikan berbagai proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah tuntas dikerjakan.

Program utama pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla 2014-2019 memang lebih memilih untuk menggenjot infrastruktur. Dalihnya: Indonesia kalah saing dari negara lain karena infrastruktur yang jelek. Maka, dibangunlah proyek-proyek ambisius.

Misalnya Jalan Tol Trans Jawa, Trans Sumatera, Trans Papua, dan Trans Kalimantan. Bendungan-bendungan juga dibangun. Bahkan, Basuki rela rumahnya kena gusur untuk proyek Tol Becakayu.

Jokowi mengapresiasi pekerjaan yang sudah dilakukan Basuki. Menurut Jokowi, jika pada masa kolonial Belanda ada Willem Daendels membangun Jalan Raya Pos Anyer Panarukan, maka sekarang ada Basuki yang membangun Tol Trans Jawa dari Merak hingga Banyuwangi.

"Kalau dulu ada Anyer-Panarukan yang dikerjakan oleh Daendels, sekarang ada Merak-Banyuwangi yang dikerjakan Menteri PUPR," kata Jokowi saat peresmian Tol Probolinggo-Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (10/4).

Pria kelahiran Surakarta, 5 November 1954, ini memang merupakan arsitek dari berbagai proyek prestisius yang dijanjikan Jokowi melalui program Nawacita untuk periode pemerintahan 2014-2019.

Basuki Hadimuljono hadir di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan

Basuki, adalah alumni Teknik Geologi UGM dan meraih gelar Doctor of Philosophy, Civil Engineering, di Colorado State University, Amerika Serikat.

Dia merupakan pejabat karier di Kementerian PUPR. Sebelum jadi menteri, jabatan Basuki Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013-2014).

Presiden Jokowi kembali memilih Basuki menjadi Menteri PUPR di periode kedua pemerintahannya.

Sebenarnya bukan kejutan, karena sebelumnya Jokowi sudah menyatakan akan memilih lagi Basuki untuk mengurus infrastruktur di Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).