Batal Ikut Bangun IKN, Bos SoftBank Kini Kehilangan Kekayaan Rp 358 T

17 Maret 2022 8:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(ki-ka) President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, saat diterima Presiden Joko Widodo Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
(ki-ka) President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, saat diterima Presiden Joko Widodo Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Pendiri yang juga CEO SoftBank, Masayoshi Son, dilaporkan kehilangan kekayaan hingga USD 25 miliar atau setara Rp 358 triliun. Penggagas SoftBank Vision Fund itu, belum lama ini mundur dari Komite Pengarah Ibu Kota Negara (IKN) dan batal ikut serta proyek pembangunannya.
ADVERTISEMENT
Bloomberg melaporkan, tergerusnya kekayaan Masayoshi Son, dipicu buruknya kinerja saham SoftBank sepanjang 2021 lalu. Saham SoftBank berkode SFTBY itu tergerus 60 persen. Rasio utang terhadap valuasi perusahaan pun membengkak.
Keadaan tersebut membalik kinerja SoftBank setahun sebelumnya, saat saham mereka terbang tinggi. SoftBank meraup untung besar dari investasinya di Alibaba Group Holding. Dia pun menanamkan uangnya ke startup teknologi yang menjanjikan prospek baik.
Di 2020 lalu, tak semua investasi SoftBank menguntungkan. Perusahaan juga menanggung kerugian dari pendanaan ke Wirecard dan Greensill Capital. Namun kerugian itu tertutup oleh keuntungan dari bisnis yang lain.
Berbeda dengan 2020, tahun setelahnya diakui Masayoshi Son sebagai masa-masa sulit. Aset perusahaan pun anjlok sebesar USD 17,9 miliar. "Dia menggambarkan SoftBank sedang berada di tengah badai musim dingin," tulis Bloomberg dikutip Kamis (17/3).
ADVERTISEMENT
Kondisi itu diperparah dengan kebijakan ketat China terhadap perusahaan-perusahaan teknologi asing, hingga invasi Rusia ke Ukraina, dan menguatnya inflasi.

Mundur dari Proyek IKN Nusantara

Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut kunjungan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair (kiri) dan CEO SoftBank Masayoshi Son. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sementara itu SoftBank yang pernah disebut Luhut berkomitmen membawa dana USD 100 miliar ke proyek IKN (Ibu Kota Negara), mundur dari rencana kerja sama itu. Hal itu dipastikan oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Masayoshi Son, tidak lagi menjadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia. “Iya (otomatis cabut). Lagi kita cari penggantinya,” kata Luhut saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/3).
Pada 10 Januari 2020, Presiden Jokowi bertemu dengan CEO SoftBank Masayoshi Son, serta mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Mereka berdua ditunjuk sebagai anggota Komite Pengarah Proyek IKN.
ADVERTISEMENT
Tapi belakangan, SoftBank menyatakan batal ikut serta dalam proyek itu. Berita itu pun menjadi breaking news di media terkemuka Jepang, tempat SoftBank bermarkas.
"BREAKING! SoftBank pulls out of Indonesia's new capital project," demikian ditulis Nikkei di akun twitternya, Jumat (11/3).