Batal Jadi TOD Kereta Cepat, Walini Digarap Ciputra Jadi Kota Mandiri

15 Agustus 2023 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maket rencana pembangunan kawasan mandiri di Kabupaten Bandung Barat. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Maket rencana pembangunan kawasan mandiri di Kabupaten Bandung Barat. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kawasan perkebunan Walini, Cikalong Wetan, bakal digarap menjadi Kota Mandiri.
ADVERTISEMENT
Lokasi ini awalnya adalah salah satu titik transit oriented development (TOD) untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Rencana itu kemudian batal di 2021 meski pembangunannya sudah dimulai.
Rencananya, patung presiden pertama Indonesia, Soekarno, bakal jadi ikon di kawasan yang disebut oleh Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan digarap oleh Ciputra.
Hengky juga mengatakan nilai investasi untuk pembangunan kawasan tersebut ditaksir mencapai Rp 10 triliun. "Itu (angka) sementara. Nilainya bisa lebih," kata Hengky, Selasa (15/8).
Soal adanya rencana proyek ini, Direktur Ciputra Harun Hajadi belum mau memastikan. Meski mengaku belum pernah dengar, ia kemudian mengatakan rencana ini masih dalam tahap penjajakan.
"Belum (pasti) lah, masih penjajakan," katanya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT

Kota Mandiri Digarap Ciputra hingga Nyoman Nuarta

Meski belum dipastikan oleh pihak Ciputra, kehadiran salah satu raksasa properti di proyek itu juga dibenarkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Maman Sulaeman.
Maman mengatakan kawasan tersebut akan dibangun di lahan bekas TOD KCJB. Menurut Maman, kawasan tersebut akan dibangun di atas lahan milik PTPN VIII seluas 1.270 hektar. Pemkab Bandung Barat menggandeng pengembang untuk pembangunan kawasan tersebut, yang terdiri dari konsorsium Ciputra Grup, PTPN VIII, dan seniman Nyoman Nuarta.
"Pembangunan dilakukan konsorsium Ciputra, PTPN VIII, dan Nyoman Nuarta. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar dari Pemkab untuk agro wisata, residensial, perkantoran, dan area komersial," kata Maman kepada kumparan.
Suasana proyek pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan PTPN VIII Walini, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (17/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Walini Batal Jadi Stasiun TOD KCJB

Walini semula dirancang untuk menjadi TOD KCJB. Namun, menjelang akhir 2021 diputuskan bahwa Walini belum akan menjadi TOD atau stasiun. Stasiun perhentian kereta cepat awalnya direncanakan Halim-Karawang-Walini-Tegalluar
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi PT Wijaya Karya (WIKA) tahun 2016 yang saat itu menjadi leading konsorsium BUMN proyek kereta cepat, empat wilayah tersebut akan dikembangkan menjadi area bisnis dan komersial, apartemen, tempat tinggal, hotel murah, fasilitas parkir, dan lain-lain.
Suasana proyek pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan PTPN VIII Walini, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (17/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pembangunan area bisnis di empat lokasi itu meliputi lahan seluas 663 hektar, terdiri dari 11.660 kamar hotel, 14.520 apartemen, 5.893.920 meter persegi fasilitas komersial, dan 5.536.200 meter persegi fasilitas kantor. Modalnya untuk dua tahun pertama sebesar Rp 3 triliun.
Khusus Walini, area ini diharapkan menjadi sentra ekonomi dan kawasan hunian baru yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional di koridor Jakarta-Bandung. Jalur KCJB kemudian berubah menjadi Halim-Karawang-Padalarang-Tegalluar.