Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
BATIC 2023 Hari Ke-2: Fokus Pengembangan Infrastruktur Web3 di Indo-Pasifik
8 September 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menitPeserta Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2023 tampak antusias mengikuti rangkaian konferensi hari ke-2 bertema “Membangun Infrastruktur Web3 di Kawasan Indo-Pasifik.”
Sesi konferensi yang diselenggarakan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya, Telin , itu menghadirkan serangkaian pembicara untuk membahas tren masa depan Web3 dan teknologi-teknologi lain yang berdampak pada kebutuhan konektivitas yang terus berkembang di kawasan Indo-Pasifik.
Senior Managing Director dari Delta Partners, Vincent Stevens menjadi moderator di sesi konferensi dan memberikan penjelasan terkait bagaimana Web3 dapat membentuk ulang struktur konektivitas, memastikan web yang lebih inklusif, aman, dan terdesentralisasi untuk masa depan.
Direktur Digital Business TelkomGroup, Muhamad Fajrin Rasyi dalam paparannya juga menjelaskan peran Web3 untuk mendorong transformasi digital di Indo-Pasifik serta inovasi Telkom di ranah Web3 dan teknologi blockchain.
“Web3 dapat meningkatkan ekonomi digital dengan cara menawarkan biaya yang lebih rendah, keamanan, dan pengalaman yang unik serta berbeda,”ujar Fajrin.
Lebih lanjut Fajrin mengatakan, beberapa teknologi Web3 yang dapat dielaborasi lebih lanjut untuk memberdayakan ekonomi digital dan mempercepat transformasi digital di Kawasan Indo-Pasifik antara lain Decentralized Finance (DeFi), Decentralized Identity (DiD), dan Supply Chain Transparency.
“Telkom sendiri juga telah mengembangkan beberapa inovasi di ranah Web3 dan teknologi blockchain berupa pengembangan platform sertifikasi Halal, platform wakaf dan platform penukaran poin loyalitas (loyalty-point exchange). Ketiga platform tersebut dikembangkan menggunakan basis teknologi blockchain,” tambahnya.
Sementara itu, Chief AI Strategist Microsoft, Manprit Singh menjelaskan bagaimana AI generatif merevolusi cara bisnis telekomunikasi beroperasi, mulai dari meningkatkan optimalisasi jaringan hingga memungkinkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi. Manprit juga memaparkan lebih lanjut tentang kekuatan transformatif AI generatif dan potensinya untuk mendorong inovasi, efisiensi, dan daya saing dalam sektor telekomunikasi.
Di BATIC hari ke-2, turut hadir Direktur & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah yang berbagi perspektif mengenai persiapan dan keterlibatan Indosat Ooredoo Hutchison dengan ekosistem Web3, serta bagaimana teknologi mutakhir ini dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan berkelanjutan di wilayah.
Sesi selanjutnya adalah diskusi panel yang menghadirkan Vice President dan Head of Market Development Mastercard Indonesia, Abdul Hamid Farid; Founder & CEO, Satoshi Twenty One, Web3 Hub Bali, Melissa Kurtcan; Chief Technology Officer, Console Connect - PCCW Global, Paul Gampe; dan CTO, Platform Department, China Mobile International, dan Steven GAO.
Konferensi ditutup dengan sesi presentasi dari Vice President of Global Network Infrastructure, Akamai Technologies, Gavin Tait; dan sesi diskusi panel oleh CEO, Voice & Mobile Data, iBasis, Edwin Van Ierland; VP of Sales Region Middle East & Africa, Sparkle and Managing Director, Sparkle Singapore, Leonardo Cerciello; Vice President of Sales, Vox Solutions, Pavel Salatiuk; dan Associate Vice President, Tech Mahindra, Prashant Singh Parihar.
Tak hanya sesi konferensi, BATIC 2023 menyelenggarakan berbagai jenis sesi dan kegiatan yang dirancang khusus untuk memfasilitasi partisipasi aktif dan pertukaran informasi yang efektif, termasuk sesi meeting dan networking.
Selain itu, terdapat pula eksibisi atau pameran dari para partner yang melakukan showcase produk dan inovasi terbaru. Demi memudahkan peserta yang hadir, terdapat platform digital BATIC App yang memungkinkan setiap peserta dapat terkoneksi dengan peserta lain yang relevan dengan kebutuhannya serta untuk meningkatkan efisiensi pertemuan dan diskusi.