Bawang Merah Mahal dan Stok Terbatas, Zulhas: Tak Ada Orang yang Potong

24 April 2024 10:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bawang merah yang dijual di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bawang merah yang dijual di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) buka suara soal penyebab harga bawang merah di pasar mahal. Harga bawang merah tembus Rp 52.500 per kg sesuai data Panel Harga Badan Pangan Nasional hari ini, Rabu (24/4).
ADVERTISEMENT
"Ya pertama lebaran, tahu sendiri kan orang libur semua, yang dagang kan kurang," kata Zulhas saat ditemui di kantornya, Rabu (24/4).
Zulhas menuturkan dalam pekan ini para pedagang sudah mulai berjualan di pasar. Menurut dia, saat momen lebaran tak hanya bawang merah yang harganya tinggi, tapi juga yang lainnya seperti daging ayam. Dia menyebut salah satu faktornya sama, para pedagang belum mulai berdagang di pasar karena momen Lebaran.
Catatan Badan Pangan Nasional, produksi bawang merah pada Maret 2024 memang turun. Beberapa sentra produksi di sepanjang jalur pantura terjadi gagal panen seluas 2.500 hektare lahan, dari total luas tanam 7.500 hektare.
Produksi yang turun membuat keberadaan bawang merah juga terbatas. Menurut Zulhas, momentum Lebaran juga menyebabkan stok bawang merah di pasar turun, karena penyuplai libur.
ADVERTISEMENT
"Kan orang kalau enggak ada yang motong bawang, enggak ada yang ngirim. Orang Lebaran, maklum," kata Zulhas.
Panel harga pangan juga mencatat kenaikan harga gula, kini menyentuh level Rp 18.290 per kg. "Gula perhatiin aja karena ini kan kita enggak bisa impor. Musim giling. Mungkin bentrok dengan Lebaran tadi," pungkas Zulhas.
Sebelumnya, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, menuturkan tingginya harga bawang putih di pasaran saat ini dikarenakan permasalahan cuaca.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau ketersediaan stok dan harga beras di Pasar Rawasari. Foto: Dok. Kemendag
“Kita lihat bawang merah ada kecenderungan naik memang betul. Otomatis posisi dengan kondisi hujan dan lain sebagainya, dia memang akan naik dengan kondisi sekarang,” tutur Ketut dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (22/4).
ADVERTISEMENT
Beberapa sentra produksi bawang merah di sepanjang jalur Pantura pada Maret 2024 mengalami gagal panen, di antaranya seperti Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, Pati.
Adapun lokasi sentra produksi bawang merah di Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) meliputi Jawa Tengah sebanyak 556.000 ton, Jawa Timur 40 juta ton, Sumatera Barat 207.000 ton, NTB 201.000 ton, Jawa Barat 193.000 ton, Sulawesi Selatan 175.000 ton, Sumatera Utara 64.000 ton, Bali 31.000 ton, DIY 22.000 ton, Jambi 16.000 ton.
Sebelum mengalami kenaikan, Ketut bilang, harga bawang merah pada tiga bulan pertama 2024 terpantau di bawah harga acuan. Dia menilai kenaikan harga di mulai awal April merupakan kompensasi harga bawang merah yang jatuh bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Namun harapannya bisa dikendalikan, sehingga posisi harga di produsen harus kita jaga jangan sampai di bawah acuan, itu yang jadi target bersama dengan Kementan (Kementerian Pertanian),” kata Ketut.