Bayan Resources Mau Stock Split Saham, Simak Rekomendasi Analis

13 Oktober 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Emiten batu bara dengan harga saham termahal, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), akan melakukan aksi korporasi pemecahan nilai saham atau stock split. Aksi ini akan disetujui para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 17 November 2022.
ADVERTISEMENT
Tujuan BYAN melakukan stock split adalah meningkatkan likuiditas perdagangan saham di bursa dengan harga yang saham yang lebih terjangkau oleh para investor khususnya investor ritel. Jumlah pemegang saham perseroan diharapkan dapat meningkat.
“Untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor untuk dapat berinvestasi saham Perseroan,” tulis Direksi BYAN dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (13/10).
BYAN akan stock split saham dengan rasio 1 banding 10 (1: 10), sehingga 1 saham lama akan menjadi 10 saham baru. Saat ini jumlah saham yang beredar adalah saham biasa, sehingga saham yang akan dipecah nilai nominalnya adalah saham biasa.
Sebelum stock split, jumlah saham BYAN sebesar 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham. Setelah stock split, jumlah saham Perseroan menjadi sebesar 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 10 per saham.
ADVERTISEMENT
Vice President INFOVESTA Wawan Hendrayana mengamati kinerja laporan keuangan BYAN positif seiring dengan sektor batu bara yang sangat diuntungkan dan beban utang yang kecil. Selama ini, likuiditas saham BYAN di pasar terbatas, sehingga tidak masuk ke indeks utama seperti Kompas 100.
“Prospek BYAN lebih kepada kenaikan harga batu bara. Stock split untuk menambah likuiditas di pasar, dalam jangka pendek dapat membuka akses bagi investor retail untuk masuk karena nominal harga BYAN relatif tinggi di 70 ribu per lembar saham,” ujar Wawan kepada kumparan.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Wawan mencontohkan, 1 lot saham BYAN seharga Rp 7 juta. Dengan stock split 1:10, maka harga saham akan menjadi sekitar Rp 70 juta.
“Investor baru bisa menaikkan harga BYAN pasca stock split, namun dalam jangka panjang harga saham BYAN akan kembali merefleksikan fundamental, prospek bisnis dan likuiditasnya,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Wawan merekomendasikan saham BYAN sampai jangka menengah karena batu bara masih dipandang menarik hingga tahun depan. Untuk jangka panjang, investor kembali mencermati likuiditas.
Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai, aksi korporasi ini menjadi sentimen positif untuk BYAN. Dengan adanya stock split ini, saham BYAN menjadi liquid untuk diperdagangkan karena terjangkau oleh investor ritel.
“Harga saham BYAN berpeluang naik menjelang cumdate. Bisa digunakan untuk trading jangka pendek, karena setelah cumdate akan berpotensi turun,” kata Andhika.
Andhika mengatakan target price BYAN di rentang 75.000-76.000 per lembar saham.
****
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
ADVERTISEMENT