BCA Geser BREN, Kembali Jadi Saham dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di BEI

31 Mei 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung BCA. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung BCA. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) milik orang terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu, turun drastis. Hingga perdagangan sesi I di siang ini, Jumat (31/6), saham BREN turun 900 poin (9,86 persen) ke level 8.225 per unitnya.
ADVERTISEMENT
Terpantau, harga saham BREN di pekan ini turun tajam usai masuk dalam papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan skema full call action.
Hal tersebut membuat investor tidak bisa melihat harga bid dan offer dalam transaksi saham BEI. Hal itu yang menjadi sentimen negatif lantaran, investor tidak bisa menghitung likuiditas saham BREN.
Berdasarkan data RTI Business, harga saham BREN sudah turun 26,89 persen dalam sepekan. Frekuensi saham BREN di siang ini tercatat 557 kali dengan turnover Rp 7,17 miliar.
Dengan penurunan saham tersebut, kapitalisasi pasar atau market cap BREN menurun drastis menjadi Rp 1.100,39 triliun, dan tak lagi menjadi yang terbesar di BEI.
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: Barito Pacific
Adapun kapitalisasi pasar menunjukkan nilai pasar dari seluruh jumlah saham beredar yang diterbitkan perusahaan. Kapitalisasi pasar juga menunjukkan skala besar kecilnya perusahaan.
ADVERTISEMENT
Posisi BREN digeser oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan market cap Rp 1.124,88 triliun.
Berikut adalah 10 saham yang memiliki market cap terbesar di BEI:
ADVERTISEMENT

Trubulensi Kecil ke IHSG

BEI mengakui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghadapi turbulensi kecil usai penurunan saham BREN. Pasalnya, BREN memiliki bobot besar bagi pergerakan IHSG dengan market cap terbesar kedua di BEI
“Turbulensi kecil-kecil menurut saya wajar saja, sebagai respons atas perkembangan pasar dan kinerja,” ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy kepada wartawan, dikutip Kamis (30/5).
Irvan menyebut pasar akan melakukan penyesuaian terkait perubahan yang terjadi, baik secara makro, mikro, regional maupun global.
“Sesuai dengan peraturan dengan masuk ke (FAC) selama 30 hari kalender,” tutur Irvan.
BEI membuka suspensi saham emiten panas bumi milik Prajogo Pangestu tersebut mulai perdagangan sesi I tanggal 29 Mei 2024.
"Maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 29 Mei 2024,” tulis BEI dalam pengumumannya, Rabu (29/5).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang menyebut saham BREN masuk papan pemantauan khusus akibat telah disuspensi sejak 27 Mei 2024 karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
“Apabila tindakan pengawasan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut dibuka atas saham tertentu, maka saham tersebut akan masuk papan pemantauan khusus selama 1 bulan,” ujar Kristian kepada wartawan.