BCA Raup Laba Rp 20,9 T di Kuartal III 2019, Naik 13 Persen

28 Oktober 2019 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2019. Laba bersih BCA mencapai Rp 20,9 triliun hingga kuartal III 2019, naik 13 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Laba bersih meningkat 13 persen Year on Year (YoY) menjadi Rp 20,9 triliun, didukung oleh pencapaian kinerja operasional yang solid," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat paparan kinerja kuartal III 2019 di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (28/10).
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja dalam pembukaan BCA Expo 2019 di ICE BSD, Tangerang. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Sementara itu, total kredit Rp 585 triliun hingga kuartal III 2019, meningkat 10,9 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
Adapun pertumbuhan kredit terutama didukung oleh segmen bisnis di mana kredit korporasi meningkat 16,5 persen YoY menjadi Rp 232 triliun dan kredit UMKM tumbuh 10,5 persen YoY menjadi Rp 192,2 triliun hingga kuartal III 2019.
"BCA mencatat pertumbuhan kredit di berbagai segmen, serta membukukan peningkatan dana CASA (dana giro dan tabungan). Kepercayaan nasabah pada layanan keuangan BCA terus menciptakan inovasi-inovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin berkembang," lanjutnya.
Kondisi ATM BCA di Plaza Indonesia. Foto: Moh Fajri/kumparan
Keunggulan dalam transaksi perbankan terus mendukung peningkatan dana inti BCA yang berupa CASA. BCA mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 10,4 persen menjadi Rp 683,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Secara rinci kontribusi CASA sebesar 75,2 persen dari total dana pihak ketiga. CASA tumbuh 7,6 persen YoY menjadi Rp 513,9 triliun ditopang oleh tingginya pertumbuhan jumlah transaksi.
"Khususnya e-channels. Sementara itu deposito berjangka meningkat 19,7 persen YoY menjadi Rp 169,2 triliun," tuturnya.