BCA Suntik Modal Lagi ke Bank Digital Rp 2,7 Triliun, Bakal IPO?

21 Oktober 2021 19:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BCA) DE Setijoso (kedua dari kanan) dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (kedua kiri) saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BCA) DE Setijoso (kedua dari kanan) dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (kedua kiri) saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali meningkatkan modal anak perusahaannya yaitu Bank Digital BCA. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan per September 2021, BCA menyuntikkan lagi modal sebesar Rp 2,7 triliun.
ADVERTISEMENT
“Pada bulan September 2021, BCA meningkatkan modal anak perusahaan Bank Digital BCA sebesar Rp 2,7 triliun menjadi Rp 4 triliun,” ujar Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja BCA, Kamis (21/10).
Menurut Jahja, penambahan modal tersebut bertujuan agar Bank Digital BCA bisa terus berinovasi untuk memenuhi beragam kebutuhan nasabah serta memperluas ekosistem digital yang dimiliki.
Jahja menjelaskan, sejak diluncurkan pada Juli 2021 lalu, Bank Digital BCA telah berhasil mengumpulkan dana mencapai Rp 800 miliar dengan jumlah transaksi mencapai 100.000 transaksi per hari.
“Kita happy sekali dengan perkembangan Bank Digital BCA apalagi produknya yang milenial banget,” ujar Jahja.
Dengan pertumbuhan yang positif tersebut, Jahja mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membawa Bank Digital BCA untuk melantai di pasar modal. Meski demikian, Jahja masih enggan merinci terkait aksi korporasi tersebut.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA saat Laporan Keuangan Triwulan III 2019 BCA di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Kalau mau IPO (Initial Public Offering) ya nanti kita mau kumpulkan dulu fakta-fakta yang dicapai oleh bank digital kita,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun selain meluncurkan aplikasi myBCA dan bank digital “blu”, BCA kembali memperkenalkan aplikasi haloBCA dan merchantBCA pada Juli 2021. Aplikasi haloBCA mengintegrasikan seluruh channel contact center, memungkinkan nasabah untuk menghubungi Halo BCA tanpa menggunakan pulsa, e-mail, chat, dan media sosial.
Jahja menjelaskan, aplikasi merchantBCA merupakan solusi digital bagi pelaku usaha untuk mengelola bisnis dan meningkatkan kelancaran usaha. Melalui aplikasi ini, nasabah merchantBCA dapat mengajukan permohonan EDC, penyediaan QRIS secara 24 jam, monitor transaksi EDC dan QRIS melalui dashboard, dan mengunduh daftar transaksi historis.