BCA Syariah Targetkan Pertumbuhan Laba hingga 20% di 2018

21 Maret 2018 14:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan kinerja 2017 BCA Syariah (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paparan kinerja 2017 BCA Syariah (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank BCA Syariah menargetkan pertumbuhan laba 15%-20% di tahun 2018 atau hingga Rp 56,4 miliar dari capaian tahun lalu sebesar Rp 47,8 miliar. Perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan aset perusahaan juga diharapkan dapat tumbuh 15%-20%.
ADVERTISEMENT
Menurut Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih, pertumbuhan ini akan ditopang dari penambahan jaringan cabang. Beberapa cabang yang akan dibuka di antaranya adalah di Kediri, Bandar Lampung, Bandung, Solo, dan Yogyakarta.
“Kita akan lakukan ekspansi dengan pembukaan jaringan yang lebih luas, yakni mencapai 12 kantor baru di tahun 2018,” kata John Kosasih dalam Media Gathering di Jakarta, Rabu (21/3).
Paparan kinerja 2017 BCA Syariah (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paparan kinerja 2017 BCA Syariah (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
Sepanjang 2017, BCA Syariah juga telah meresmikan kantor cabang di Medan pada kuartal I, serta kantor cabang di Palembang pada kuartal III. Total, saat ini BCA Syariah memiliki 58 jaringan cabang di Jawa dan Sumatera.
Selain itu, pertumbuhan kinerja juga akan ditopang dari strategi intensifikasi dengan mengarahkan nasabah yang telah ada saat ini, untuk memaksimalkan penggunaan produk-produk syariah.
ADVERTISEMENT
“Maka dari itu, perusahaan akan rutin melakukan sosialisasi bagi nasabah yang potensial,” lanjut John.
Sejak Februari lalu, BCA Syariah juga telah dipercaya menjadi bank penerima dana haji. Serta, menjadi tempat investasi dana haji dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Sementara itu pada 2017, BCA Syariah membukukan perolehan laba Rp 47,8 miliar, meningkat 30% dari perolehan di tahun sebelumnya sebesar Rp 36,82 miliar. Aset BCA Syariah per Desember 2017 juga meningkat sebesar 19,3% menjadi Rp 5,9 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 4,9 triliun.