Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk untuk Hadiah Lomba Internasional
25 Februari 2025 17:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu ), memberikan fasilitas pembebasan bea masuk untuk barang kiriman yang merupakan hadiah perlombaan atau penghargaan internasional.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini merupakan respons atas viralnya kasus Fatimah Zahratunnisa, seorang WNI yang dikenakan bea masuk saat mengirimkan piala dari Jepang ke Indonesia.
Kepala Subdirektorat Impor, Direktorat Teknis Kepabeanan DJBC, Chotibul Umam, menegaskan kasus serupa seharusnya sudah memiliki solusi, sebab pemerintah telah memberikan relaksasi terkait fasilitas fiskal bagi barang kiriman yang merupakan hadiah lomba.
"Case yang dulu ada menjadi pembelajaran, meskipun mestinya sudah ada solusinya. Nah, di sini secara eksplisit, Menteri Keuangan sudah memberikan relaksasi terkait dengan fasilitas fiskal untuk barang kiriman hadiah perlombaan atau penghargaan internasional. Jadi ini tidak hanya perlombaan, ini baru barang kiriman," kata Chotibul dalam media briefing di Kantor Pusat Bea Cukai, Selasa (25/2).
Dia mengatakan, aturan pembebasan bea masuk tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 4 Tahun 2025 yang mengubah ketentuan dalam PMK Nomor 96 Tahun 2023 tentang kepabeanan, cukai, dan pajak atas impor serta ekspor barang kiriman.
ADVERTISEMENT
Dalam regulasi tersebut, hadiah dari perlombaan atau penghargaan internasional yang memenuhi syarat akan mendapatkan fasilitas bebas bea masuk. Terdapat beberapa kriteria hadiah yang mendapatkan pembebasan bea masuk. Pertama, merupakan hadiah dari perlombaan atau penghargaan internasional di bidang olahraga, ilmu pengetahuan, kesenian, kebudayaan, dan keagamaan.
Kedua, pengirim atau penerima barang adalah warga negara Indonesia yang menerima hadiah dari perlombaan atau penghargaan internasional.
Ketiga, disertai dokumen atau bukti keikutsertaan yang diterbitkan oleh kementerian, lembaga, penyelenggara di luar negeri, atau media massa nasional/internasional. Keempat, bukan merupakan kendaraan bermotor, barang kena cukai, atau hadiah dari undian maupun perjudian.
Lebih lanjut, Chotibul juga menyampaikan bahwa aturan serupa untuk barang yang dibawa langsung oleh penumpang masih dalam proses pembahasan.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang barang penumpang yang tadi saya sampaikan, nanti ada tersendiri, mohon ditunggu, kami sudah menyiapkan, masih dalam proses. Kalau yang atlet pulang, seperti kemarin dari Olimpiade, bawa medali, bawa hadiah ini, nanti yang dibawa oleh penumpang nanti, ini yang dikirim. Ini yang dikirim," ujarnya.
Sebelumnya, publik ramai membicarakan kasus Fatimah Zahratunnisa yang dikenakan bea masuk saat mengirimkan piala yang dimenangkannya dari Jepang ke Indonesia. Melalui akun Twitter @zahratunnisaf, Fatimah mengeluhkan kebijakan tersebut.
"Padahal hadiah lombanya enggak ada hadiah uang, cuma piala itu doang. Menang lomba kok nombok," tulis Fatimah dalam cuitannya yang dikutip Senin (20/3/2024).