Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bea Cukai: National Logistics Ecosystem Diimplementasikan Penuh Tahun Depan
27 Agustus 2023 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu ), bakal mengimplementasikan program National Logistics Ecosystem (NLE) di 2024. Hal itu sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang percepatan penataan sistem logistik nasional.
ADVERTISEMENT
Dirjen Bea dan Cukai, Askolani, mengungkapkan penyusunan strategi yang komprehensif dilakukan untuk menjawab tantangan arus logistik agar semakin efisien dan sistematis, salah satunya melalui Forum Eselon I Percepatan Implementasi Program NLE.
Forum ini dibentuk untuk membahas perkembangan penerapan NLE dan upaya penguatan kolaborasi dan sinergi dalam mewujudkan ekosistem logistik nasional yang lebih kompetitif.
NLE merupakan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang (flow of goods) dan dokumen internasional (flow of document), sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang.
NLE berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, serta penghapusan repetisi dan duplikasi.
Selain itu NLE juga didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem yang telah ada.
ADVERTISEMENT
Askolani mengatakan, terdapat banyak manfaat dari program NLE antara lain penerapan single submission (pabean-karantina, pengangkut, dan perizinan), single billing, fasilitasi payment channel, alat kontrol kepatuhan dan implementasinya, mendorong standardisasi layanan, dan memudahkan proses bisnis importir, eksportir, dan pelaku logistik lainnya.
Dalam implementasinya, NLE disusun menjadi 4 pilar dan telah menunjukkan beberapa progres capaian yang positif. Pilar I (simplifikasi proses) mencatatkan tren utilisasi yang meningkat pada single submission (SSm) Pengangkut, SSm QC, SSm Perizinan, dan manifes domestik.
Pilar II (kolaborasi platform logistik) secara sistem sudah terbangun dan saat ini sedang dalam proses pengembangan oleh Lembaga National Single Window (LNSW).
Pilar III (kemudahan pembayaran) telah berjalan skema single billing yang telah piloting di 12 pelabuhan di Indonesia. Terakhir, pilar IV (tata ruang) terkait rencana penerapan kebijakan zonasi dan rencana sinkronisasi jalur kereta api peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Tahun 2022 secara umum terdapat 14 pelabuhan laut di Indonesia yang telah menerapkan layanan NLE. Di tahun 2023, implementasi NLE sedang dalam proses perluasan ke 32 pelabuhan laut lainnya dan 6 pelabuhan udara secara bertahap yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia," kata Askolani dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (27/8).
ADVERTISEMENT
"Saat ini SSm Pengangkut telah mengimplementasikan 1 siklus kedatangan dan keberangkatan internasional serta telah menerapkan single billing pada 12 pelabuhan dan akan terus dikembangkan pada 32 pelabuhan laut lainnya," ungkap Kepala LNSW Mochamad Agus Rofiudin menambahkan penjelasan Askolani.
Askolani menegaskan, untuk menilai efektivitas layanan NLE secara berkelanjutan, pada tahun 2023 akan dilakukan kembali survei NLE lanjutan. Survei tahun 2023 diharapkan dapat menghasilkan kualitas survei yang lebih baik dan komprehensif dengan pendekatan kuantitatif.
Dia juga menegaskan bahwa NLE merupakan tanggung jawab seluruh pihak dan entitas logistik. Besar harapan implementasi NLE tidak hanya berfokus pada output, tetapi juga menghasilkan outcome yang positif bagi masyarakat.
"Kami mengajak masyarakat dan para pelaku bisnis untuk mendukung implementasi NLE. Kepada Kementerian/Lembaga terkait, kami harap dapat terus berinovasi dan saling berkoordinasi untuk menghasilkan strategi besar NLE yang akan dijalankan di tahun 2024 mendatang," katanya.
ADVERTISEMENT