Bebas Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melenggang Positif 2,62 Persen

29 September 2020 16:56 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemacetan lalu lintas terlihat pada jam sibuk pagi hari setelah pemerintah melonggarkan lockdown di Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan lalu lintas terlihat pada jam sibuk pagi hari setelah pemerintah melonggarkan lockdown di Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meski pandemi mendera, Vietnam bebas dari resesi, setelah pertumbuhan ekonomi negara itu kembali positif pada kuartal III 2020. Bahkan bukan sekadar tetap positif, ekonomi mulai Vietnam terus membaik dibandingkan kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Fortune, pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 2,62 persen pada kuartal III 2020. Angka itu meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang juga positif di posisi 0,39 persen.
"Vietnam adalah salah satu kekuatan ekonomi utama Asia selain China, bersiap untuk tumbuh tahun ini. Pertumbuhan ekonominya naik 2,62 persen," tulis Fortune, Selasa (29/9).
Kepala Analis Oxford Economics untuk wilayah India dan Asia Tenggara, Priyanka Kishore, menyatakan Vietnam seharusnya bisa meraih pertumbuhan ekonomi lebih tinggi kalau saja tak terjadi gelombang kedua (second wave) kasus positif virus corona.
Warga mengantarkan beras yang akan dibagikan gratis di Hanoi, Vietnam. Foto: Reuters/Kham
Tapi dengan kebijakan lockdown yang ketat, diiringi 3T yakni testing, tracing, dan treatment, Vietnam berhasil mempertahankan ekonominya untuk tetap positif dan bebas resesi. "Gelombang kedua di Vietnam agak menghentikan pemulihan," kata Kishore, tetapi "situasinya sudah kembali terkendali."
ADVERTISEMENT
Salah satu penopang ekonomi Vietnam adalah industri manufaktur, termasuk produsen komputer. Aktivitas serba online seperti belajar dan bekerja dari rumah, telah meningkatkan pembelian perangkat tersebut.
"Pada kuartal III, ekspor tumbuh 11 persen menjadi USD 80 miliar. Penurunan ekspor ponsel, komponen mesin, dan tekstil dapat dikompensasi melonjaknya permintaan PC," kata Badan Pusat Statistik Vietnam.
Selain ekspor, perekonomian Vietnam ditopang belanja pemerintah yang melonjak 33 persen menjadi USD 12,9 miliar. APBN Vietnam lebih banyak diarahkan pada upaya penciptaan lapangan kerja seperti membangun jalan, rel kereta api, dan infrastruktur lainnya. Belanja APBN tersebut menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.