Beda dengan Pertamina, SPBU BP-AKR & Shell Naikkan Harga BBM 1 Februari 2024

kumparanBISNIS

1 Februari 2024 8:49 WIB

waktu baca 3 menit

Shell V-Power Diesel standar Euro 5. Foto: Dok. Shell

SPBU BP-AKR dan Shell Indonesia menaikkan harga seluruh jenis BBM per 1 Februari 2024. Berbeda dengan PT Pertamina (Persero) yang memutuskan tidak mengubah harga BBM nonsubsidi.

Kenaikan harga BBM ini menyusul ditetapkannya kenaikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) menjadi 10 persen di DKI Jakarta, melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024.

Shell

Berdasarkan laman Shell.co.id, produk Shell Super (RON 92) di DKI Jakarta naik menjadi Rp 13.540 dari sebelumnya Rp 13.390 per liter. Shell V-Power (RON 98) juga naik menjadi Rp 14.380 dari sebelumnya Rp 14.180 per liter.

Kemudian, Shell V-Power Diesel naik menjadi Rp 15.270 dari sebelumnya Rp 15.190 per liter, serta Shell V-Power Nitro+ juga naik menjadi Rp 14.630 dari sebelumnya Rp 14.470 per liter.

Suasana SPBU BP-AKR di tengah turunnya harga BBM, Senin (2/1/2022). Foto: Dok. BP-AKR

BP-AKR

Berdasarkan laman bp.com, harga BBM BP-AKR juga mengalami kenaikan untuk produk BP Ultimate (RON 95) menjadi Rp 14.380 dari sebelumnya Rp 14.180 per liter. BP 92 naik menjadi Rp 13.400 dari sebelumnya Rp 13.200, dan BP Diesel naik menjadi Rp 14.810 dari sebelumnya Rp 14.640 per liter.

Pertamina

Saat ini harga Pertamax dibanderol Rp 12.950 per liter, Pertamax Green 95 Rp 13.900 per liter, Pertamax Turbo Rp 14.400 per liter, Dexlite Rp 14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp 15.100 per liter.

Sama halnya dengan harga BBM bersubsidi juga tidak mengalami perubahan, yakni Pertalite di harga Rp 10.000 per liter, dan Bio Solar seharga Rp 6.800 per liter.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan keputusan harga Pertamax Series dan Dex Series tetap di Februari ini mengacu kepada formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam konferensi pers MyPertamina di Jakarta, Kamis (30/6/2022). Foto: Dok. Pertamina

Keputusan harga jual BBM nonsubsidi ini setelah evaluasi harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar mata uang Rupiah pada periode tanggal 25 Desember 2023 hingga tanggal 24 Januari 2024 lalu.

"Harga BBM nonsubsidi memang sesuatu yang dievaluasi berkala, penyesuaian harga naik, penyesuaian harga turun, maupun harga tetap dipertimbangkan seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku,” terang Irto melalui keterangan resmi, Kamis (1/2).

Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.