Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Harga daging ayam ras dalam negeri cenderung fluktuatif di kalangan peternak. Hal ini membuat banyak pelaku usaha ternak ayam kewalahan. Karenanya, pemerintah berupaya untuk mengatasi masalah ini.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Musdhalifah Machmud mengatakan, harga ayam yang fluktuatif ini disebabkan banyaknya stok ayam.
“Kami harapannya dengan kita perbanyak ekspor, kita bisa atasi floor price di level yang wajar untuk peternak,” katanya saat ditemui di Kantor Pusat PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Ancol, Jakarta, Minggu (24/11).
Musdalifah menyebut, meski harga batas bawah (floor price) peternak sudah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan, pengolahan daging ayam tetap didorong. Dengan begitu, bisa menghasilkan produk-produk ayam berbasis ekspor.
“Untuk jangka panjang, kita kuat kelembagaan dengan industri. Supaya harga tidak terlalu fluktuatif. Jadi kalau misalnya ayam memang berlebih yaudah kita olah dan pasarkan di tempat lain,” katanya.
ADVERTISEMENT
Musdalifah mengakui, hingga saat ini harga daging ayam di tingkat peternak masih belum stabil. Pihaknya juga telah melakukan pemerataan sentra peternak ayam dan industri. Hal ini dilakukan guna memperkuat kelembagaan antara peternak dan industri.