Begini Curhat Buwas ke Jokowi soal Mafia Beras

31 Januari 2023 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Perum Bulog Budi Waseso. Foto: Dok. Perum Bulog
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Perum Bulog Budi Waseso. Foto: Dok. Perum Bulog
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara hari ini, Selasa (31/1). Buwas mengatakan rapat internal bersama para menteri ini membahas mengenai transisi energi hingga harga beras.
ADVERTISEMENT
Buwas mengatakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi juga sekaligus melaporkan soal praktik mafia beras. Ia menduga keberadaan praktik mafia beras itu menjadi penyebab tingginya harga beras di pasaran.
Ia menyebut dalam rapat internal itu Jokowi meminta dirinya untuk mengawasi praktik mafia beras yang menyebabkan tingginya harga beras di pasar. Tingginya harga beras di pasaran ikut menjadi penyebab terjadi inflasi.
“Jadi tadi sudah saya sampaikan, tapi pak Presiden bilang, maka harus diawasi, tidak bisa kalau hanya dilepas begitu saja,” kata Buwas usai rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPR bersama Perum Bulog, Selasa (31/1).
Ia juga mengatakan Jokowi telah memerintahkan Bulog beserta Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengawasi penyaluran stok cadangan beras pemerintah (CBP). Pengawasan ini perlu dilakukan agar stok beras tidak menipis sehingga harga beras kembali stabil.
ADVERTISEMENT
Dirut Perum Bulog Budi Waseso. Foto: Dok. Bulog
“Makanya saya tadi kerja sama, tadi juga sampaikan satgas pangan, saya ke food station, saya juga berharap dari semua (masyarakat) ikut mengawasi,” ujar Buwas.
Ia mengatakan bahwa beras yang akan disalurkan pemerintah meliputi beras impor dengan kualitas premium. Sehingga, dikhawatirkan ada praktik mafia beras yang menjual beras tersebut secara komersial dengan keuntungan yang besar.
“Karena, ini kalau kita nggak awasi, ini beras yang akan kita gelontorkan yang tadi saya katakan adalah beras premium, beras dengan kualitas bagus dan harga murah, ini bisa nanti kalau kita nggak awasi nanti bisa hilang,” ungkap Buwas.
Buwas mengatakan bahwa penyelidikan in akan menjadi tanggung jawab Satgas Pangan.
“Itu nanti kan sudah ada tanggung jawabnya dari satgas pangan. Biarkan beliau bekerja. Beliau akan terus ikuti,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT