Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Begini Perjuangan Quiz Hunter Buat Dapat Hadiah Gadget Hingga Liburan
14 Januari 2018 18:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Pernah melihat temanmu mengunggah Instastory tentang sebuah gadget terkini yang baru saja sampai ke rumahnya? Atau ada juga temanmu yang lain tengah berfoto di sebuah negara di Eropa padahal belum lama ini dia baru saja pulang dari Bangkok? Jangan iri! Bisa jadi, mereka mendapatkannya dengan susah payah dalam kuis di media sosial yang mereka ikuti.
ADVERTISEMENT
Makin mudahnya akses internet membuka banyak kesempatan yang bisa kita lakukan dalam mencari uang dan kesenangan dengan cara yang benar. Selain menjadi blogger atau endorser produk-produk, ada juga namanya quiz hunter atau pemburu kuis. Mudahnya, mereka sering menyebut diri sebagai kuter.
Diakui Hariry Anwar, kuter dari Cakung, Jakarta Timur, saat ini jumlah kuter sangat banyak. Meski tak punya angka pastinya, dia memperkirakan ada sekitar seribu orang lebih yang tersebar di beberapa daerah.
"Prediksi gue, Jakarta paling banyak. Di sini itu potensial banget karena segala macam kuis ada. Banyak juga, kalau lagi hadir event, ada kuter dari daerah dateng ke Jakarta demi ikut kompetisi," ucap Hariry pada kumparan (kumparan.com), Minggu (14/1).
ADVERTISEMENT
Hariry sendiri aktif menjadi kuter sejak 2012 silam hingga saat ini. Dengan malu-malu, dia mengatakan pendapatannya dari kuter selama 5 tahun ini sekitar Rp 900 juta, terdiri atas jalan-jalan ke luar negeri 4 kali (Spanyol, Singapura, Bangkok, dan yang teranyar saat ini dirinya sedang di Inggris).
Hariry mengaku, semua kesenangan atau keberuntungan yang dia terimanya itu didapat dengan tidak mudah. Bahkan, untuk bisa terbang ke Inggris saat ini, dia ditolak dua kali, dan saat periode ketigalah baru menang.
Tapi kuis itu dia ikuti karena hadiahnya terbang ke Inggris, di mana dia bisa menonton Liga Inggris secara langsung dan mampir ke Old Trafford, stadion klub favoritnya.
"Biar bisa menang kayak sekarang, ikut tiga kali periode. Satu periodenya makan waktu tiga bulan. Selama tiga bulan ini, intens jawaban kuis yang diadakan dari salah satu merek rokok itu. Alhamdulillah setelah berjuang dari 2016, pas akhir 2017 dapat email menang. Sekarang lagi di Inggris buat 7 hari 4 malam," katanya.
ADVERTISEMENT
Waktu, ide, dan uang menjadi modal yang cukup banyak menyita dirinya agar bisa menang di kuis ke Inggris ini. Dia mengatakan, setiap periode yang dia ikuti, dia harus memikirkan jawaban dari penyelenggara setiap harinya. Belum lagi, pihak brand mewajibkan peserta membuat meme dengan tema berbeda-beda. Di babak terakhir, disuruh buat video 30 detik yang isinya berlagak kayak komentator bola.
"Untuk modal buat ngejar ini kira-kira Rp 500.000 karena harus langganan acara itu per bulannya Rp 100.000. Sisanya Rp 200.000 buat internet. Tapi yang paling besar sih waktu dan ide. Itu paling mahal," katanya.
Pria pemilik akun @hari2anwar ini menyadari ada perubahan yang cukup signifikan saat ini karena pesaing dari sesama kuter cukup berat. "Konsep dan materi yang dibuat kuter jaman now jauh lebih kreatif," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hal sama juga diakui Arisman Riyardi. Kuter yang juga seorang reviewer film ini mengatakan, meski kuter dijadikan hobi untuk senang-senang, dia mengaku selalu membutuhkan niat dan usaha untuk mengerjakannya. Bahkan, demi mengikuti sebuah kuis foto halloween, dia harus menahan malu di hadapan banyak orang.
"Waktu itu harus pakai kostum setan di mal. Gue melakukannya siang hari. Malu banget karena dilihatin banyak orang. Satu restoran matanya tertuju ke gue. Untungnya menang! Jadi memang perjuangan banget," aku pemilik akun @riyardiarisman ini.
Naila Saadah, kuter yang saat ini sedikit mengurangi aktivitas ngejar kuisnya lantaran sudah punya anak mengaku setiap kuis, semudah apapun challenge-nya, harus ada usaha. Bahkan, dia pun harus menghadapi persaingan tidak sehat dari pesaingannya.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu lomba foto salah satu media online, tema fotonya harus sesuai. Karena diwanti-wanti enggak boleh curang, jadi berhari-hari enggak tidur cuma buat mikirin tema dan banyakin likes. Pernah juga karena like harus banyak, kena boomlike diam-diam dari pesaing. Penyelenggaran bilang aku curang, padahal itu dikerjain," katanya.
Wah ternyata bukan cuma faktor keberuntungan ya biar bisa menang dan terbang ke luar negeri. Kumparan juga tercatat pernah mengadakan kuis dan give away di media sosial. Kamu pernah ikut?