Begini Rencana Kinerja Garuda Indonesia (GIAA) Usai Sahamnya Dibuka BEI

3 Januari 2023 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan terus mengakselerasikan penguatan fundamental kinerja Perusahaan usai suspensi sahamnya dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) per hari ini, Selasa (3/1).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, suspensi saham atas peradangan efek GIAA tersebut merupakan tindak lanjut dari dirampungkannya tahapan restrukturisasi kinerja Garuda pada penutup tahun 2022 lalu, utamanya berkaitan dengan penerbitan instrumen restrukturisasi “New Sukuk”.
“Dengan landasan kinerja usaha yang semakin solid yang turut didukung oleh cost structure yang semakin lean dan adaptif pasca restrukturisasi, kami optimistis Garuda dapat memaksimalkan momentum kebangkitan kinerja usaha yang salah satunya akan terus kami perkuat melalui peluang pertumbuhan penumpang yang terus menunjukkan potensi yang menjanjikan di tahun 2023 ini khususnya dengan pencabutan status PPKM yang diumumkan Pemerintah pada penutup tahun lalu,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/1).
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra usai RUPSLB, Jumat (12/8/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sejalan itu dengan pencabutan suspensi saham ini, Garuda Indonesia memproyeksikan akan memaksimalkan sejumlah outlook rencana strategis korporasi di antaranya melalui penambahan kapasitas alat produksi Perusahaan di mana pada tahun 2023 ini, Garuda menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 armada di luar armada yang dimiliki sebanyak 6 armada.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Garuda Indonesia juga akan terus memaksimalkan strategi pengembangan jaringan berbasis hubungan strategis, dengan memperkuat konektivitas penerbangan menuju destinasi penerbangan dengan demand penumpang yang tinggi dari sejumlah hub penerbangan strategis di Indonesia di antaranya Jakarta, Denpasar, Makassar hingga Kualanamu (Medan).
“Upaya tersebut yang turut kami optimalkan dengan memaksimalkan pengoperasian pesawat berbadan besar pada rute penerbangan dengan kinerja positif. Garuda Indonesia juga akan terus memaksimalkan pertumbuhan pasar umrah sebagai salah satu pangsa pasar yang menjanjikan dengan memaksimalkan aksesibilitas layanan penerbangan langsung umrah dari sejumlah kota besar di Indonesia menuju tanah suci”, ungkap Irfan.
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: SONNY TUMBELAKA/AFP
“Lebih lanjut, lini bisnis kargo juga akan kami terus akselerasikan dengan turut memaksimalkan momentum pertumbuhan sektor ekspor nasional. Komitmen tersebut yang akan kami perkuat dengan mengembangkan jaringan penerbangan kargo baik untuk charter maupun penerbangan berjadwal dalam mendukung aktivitas direct call ke berbagai Negara tujuan ekspor nasional”, papar Irfan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, resmi diperdagangkannya kembali saham GIAA di bursa, tentunya diharapkan dapat memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham, khususnya dengan kinerja saham yang positif sejalan dengan outlook market Garuda di tengah pertumbuhan demand penumpang di tahun 2023 ini.
“Dengan outlook kinerja yang terus menunjukkan pertumbuhan yang positif serta progress positif yang dicapai Garuda dalam memperkuat landasan hukum atas berbagai tahapan restrukturisasi ini, kami optimistis tahun 2023 akan menjadi momentum Garuda untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing serta tentunya terus mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha,” tutup Irfan.