Begini Skema Rupiah Digital yang Akan Diluncurkan BI

3 Desember 2022 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rupiah digital atau uang digital. Foto: Wael Khalill alfuzai/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rupiah digital atau uang digital. Foto: Wael Khalill alfuzai/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa keberadaan rupiah digital akan membuat uang kertas menjadi berkurang. Selain itu, uang logam pun akan pensiun.
ADVERTISEMENT
“Industri (perbankan) akan mendukung, dengan digital ini ke depan uang kertas akan berkurang,” ujar Tiko pada acara 50th ASEAN Banking Council Meeting di Labuan Bajo, Jumat (2/12).
Ia melihat, penurunan uang kertas ke platform digital sudah mulai terjadi saat selama COVID-19.Saat itu penurunannya cukup signifikan.
Tidak hanya itu, proyek pengembangan uang digital bank sentral/central bank digital currency (CBDC) alias rupiah digital dari Bank Indonesia ini juga akan mengurangi anggaran penggunaan uang kertas dan logam.
“Terutama yang small di Indonesia seperti Rp 500 logam itu pelan tapi pasti akan retire dan geser ke digital,” kata dia.

Perbankan Jadi Distributor Rupiah Digital

Ketua Perbanas Kartika Wirjoatmodjo membuka 50th Asean Banking Council Meeting di Laboan Bajo, Jumat (2/12). Foto: Dok. Perbanas
Menurut Tiko, perbankan nantinya akan menjadi distributor bagi proyek CBDC. Dalam hal ini Perbankan akan menunggu tindak lanjuti dari program Garuda yang saat ini masih dalam bentuk white paper.
ADVERTISEMENT
“Kita akan diskusi gimana pola dan teknologinya. Kita kerja sama dengan BI bagaimana detailnya dan terkait security-nya juga,” ungkapnya.
White Paper ini merupakan pemaparan awal dari Proyek Garuda berupa desain level atas (high-level design) rupiah digital sekaligus sebagai bentuk komunikasi kepada publik terkait rencana pengembangan digital rupiah.
Kemudian, White Paper juga menjelaskan konfigurasi desain rupiah digital yang terintegrasi dari ujung ke ujung. Fitur desain rupiah digital memungkinkan pengembangan model bisnis baru, arsitektur teknologi rupiah digital, serta dukungan perangkat regulasi dan kebijakan terhadap implementasi desain rupiah digital.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan Proyek Garuda pada Rabu lalu (30/11). Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa proyek Garuda tersebut akan mengimplementasikan tiga tahap pembentukan rupiah digital.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berbicara dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Pertama, wholesale CBDC untuk model bisnis penerbitan, pemusnahan dan transfer antarbank dengan rupiah digital. Kedua, pengembangan model bisnis operasi moneter dan pasar uang.
ADVERTISEMENT
Ketiga, integrasi wholesale CBDC dengan ritel CBDC secara end-to-end, termasuk sinergi dan kolaborasi secara nasional dan internasional. Adapun BI sebagai otoritas sistem pembayaran juga terus mengakselerasi digitalisasi sesuai blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025.
"Kami akan mempercepat pendalaman pasar uang sesuai blueprint pendalaman pasar uang 2025 untuk integrasi operasi moneter dan pasar uang yang modern dan efisien, melalui pengembangan infrastruktur, konsolidasi peserta pasar primary dealer, dan instrumen," pungkas Perry.