Begini Strategi Kemenhub untuk Menghidupkan Lagi Bandara RI yang Mati Suri

1 September 2022 17:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
ADVERTISEMENT
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin Istiartono membeberkan strategi pemerintah untuk mengatasi persoalan bandara perintis di Indonesia yang sepi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Nur Isnin menjelaskan, pihaknya akan mendorong peran kolaborasi pemerintah daerah. Dia mengakui bahwa bandara perintis memang tidak memiliki kapasitas yang cukup besar dalam mengakomodasi penumpang.
"Jadi kita meminta kalau ketentuan perintis ini kan enggak bisa dipakai untuk kapasitas besar namun dengan fleksibilitas pemda itu memungkinkan. Namun pemda jangan sendirian artinya tidak hanya kota seperti Blora, dia bisa kolaborasi dengan Bojonegoro atau Ngawi atau Grobogan kan itu perbatasan," kata Nur saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (1/9).
Selain daerah tersebut, Nur Isnin juga mencontohkan daerah-daerah lainnya seperti Purbalingga dan daerah-daerah sekitarnya yang bisa berkolaborasi.
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
"Rencananya hari ini akan ada penerbangan perdana yang dibantu oleh pemda dari salah satu rute di Sulawesi Selatan tapi ternyata masih dalam pembahasan dengan airline. Hal-hal seperti itu yang kita dorong," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Nur Isnin mengatakan akan ada banyak skema dalam kolaborasi tersebut. Yang penting, adalah bagaimana agar masyarakat mau untuk menggunakan jasa penerbangan.
"Bisa block seat, bisa subsidi apa gitu. Yang penting deal airline dengan pemda, pemda itu bisa pemda kabupaten/kota, provinsi," ungkapnya.
Sementara itu, Pengamat Penerbangan sekaligus Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI), Alvin Lie mengkritik bagaimana bandara-bandara tersebut menjadi sepi, berbanding terbalik dengan gegap gempita peresmiannya.
"Beberapa bandara yang langka penerbangan usai gagap gempita peresmiannya, 1. Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat; 2. Bandara Tasikmalaya Jawa Barat; 3. Bandara Jend. Sudirman, Purbalingga, Jawa Tengah; 4. Bandara Ngloram, Cepu, Jawa Tengah; 5. Bandara Trunojoyo, Sumenep, Madura Jawa Timur," ujarnya dikutip dari akun Twitter pribadinya.
ADVERTISEMENT
Jokowi Resmikan Bandara Trunojoyo
Salah satu bandara yang disinggung Alvin Lie, Bandara Trunojoyo, baru April lalu diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi. Jokowi mengatakan bandara tersebut akan dapat membantu mobilitas masyarakat Madura. Termasuk akses transportasi untuk masyarakat pulau-pulau kecil dan terpencil di sekitar Madura.
Kehadiran bandara ini dinilai sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antarpulau, serta membuka akses pulau-pulau yang selama ini terisolasi.
"Saya yakin dengan konektivitas yang semakin baik, mobilitas masyarakat akan semakin mudah dan semakin lancar dan titik-titik perekonomian baru akan tumbuh, usaha baru insyaallah akan bermunculan," ujar Jokowi.