Begini Tanggapan BCA soal Suku Bunga Tabungan Rendah, Menyentuh 0 Persen

8 September 2022 10:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberi tanggapan perihal suku bunga tabungan yang saat in semakin rendah menyentuh 0 persen per tahun. Artinya, nasabah yang menabung tidak mendapatkan bunga, melainkan dipangkas biaya administrasi.
ADVERTISEMENT
Executive Vice President Secretariat dan Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, mengatakan perseroan akan mengkaji dampak kenaikan suku bunga BI 7 days Reverse Repo Rate terkait kenaikan suku bunga tabungan. BCA menyiapkan strategi yang tepat untuk memberikan nilai tambah dan layanan yang optimal bagi nasabah dan masyarakat.
Mengutip laman BCA, untuk produk Tahapan BCA, saldo kurang dari Rp 10 juta mendapatkan saldo 0 persen. Saldo Rp 10 juta sampai kurang dari Rp 500 juta mendapatkan saldo 0,01 persen. Selain itu, saldo Rp 500 juta sampai kurang dari Rp 1 miliar hanya akan mendapatkan suku bunga 0,02 persen, sementara saldo di atas Rp 1 miliar akan mendapat bunga 0,05 persen.
"Nasabah dengan simpanan tabungan mampu menikmati berbagai macam layanan perbankan guna memudahkan kebutuhan transaksi sehari-hari dengan aman dan nyaman. Per akhir Juni 2022, BCA memiliki 1.242 kantor cabang, 18.065 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam," ujar Hera saat dihubungi kumparan, Kamis (8/9).
ADVERTISEMENT
Bank Memiliki Nilai Likuiditas yang Baik
Ilustrasi Tabungan atau Menabung. Foto: Shutterstock
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, bank yang menerapkan bunga 0 persen dapat diartikan bahwa bank tersebut memiliki nilai likuiditas yang sangat baik. Untuk itu, mereka tidak terlalu memiliki ketergantungan pada likuiditas tabungan.
"Mungkin likuiditas sangat baik, jadi buat dia itu dia tidak perlu terlalu tergantung pada likuiditas pada tabungan," ujar David kepada kumparan, Rabu (7/9).
Menurutnya, masyarakat tidak akan mempermasalahkan bunga 0 persen yang diberikan bank. Pasalnya, mereka menikmati sejumlah fasilitas yang diberikan oleh bank, seperti ATM, aplikasi hingga jaringan untuk melakukan transaksi.
Adapun tercatat hingga Juni 2022, jumlah rekening CASA di BCA sekitar 31 juta, atau tumbuh 18,8 persen secara tahunan. Kenaikan simpanan nasabah didorong oleh perluasan jaringan akuisisi nasabah dengan adanya channel baru yaitu pembukaan rekening online melalui BCA mobile, sehingga nasabah lebih mudah untuk membuka dan menabung di BCA.
ADVERTISEMENT
BCA luncurkan aplikasi wealth management bernama Welma di Ritz Charlton SCBD Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Ia menyebut, BCA juga menyediakan kemudahan bagi masyarakat dan nasabah untuk memiliki produk investasi melalui kantor cabang BCA dan aplikasi wealth management BCA (WELMA). Dengan WELMA, nasabah dapat membuat SID online dan bertransaksi jual beli secara online pada produk antara lain Obligasi Perdana dan Sekunder dan Reksa Dana.
Jumlah pengunduh aplikasi WELMA telah mencapai lebih dari 475.000 pengguna, dengan nominal transaksi lebih dari Rp 50 triliun sejak diluncurkan akhir tahun 2019 lalu. Hingga semester I 2022, kinerja dana kelolaan BCA tumbuh positif, terlihat dari pertumbuhan asset under management (AUM) produk reksa dana dan obligasi yang mencapai 54 persen.
"BCA juga senantiasa memberikan edukasi dan pemahaman kepada nasabah terkait produk investasi yang beragam. Sejalan dengan itu, BCA akan menyelenggarakan BCA Wealth Summit 2022 yang akan menghadirkan para pakar keuangan melalui ragam conference, personal wealth consultation, gamification, serta penawaran spesial terkait wealth management," pungkasnya.
ADVERTISEMENT