BEI: 25 Perusahaan Antre Masuk Bursa Saham Jelang Tutup 2021

29 Desember 2021 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut pasar modal Indonesia bersiap untuk menerima puluhan emiten baru. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan per 20 Desember 2021 sudah ada 54 perusahaan yang telah melakukan initial public offering (IPO) alias tercatat di bursa saham.
ADVERTISEMENT
Sementara itu BEI masih mengantongi 25 nama perusahaan lainnya yang juga bakal melantai di bursa. Bahkan, tiga di antaranya akan melalui e-IPO.
“Pada pipeline saham Bursa, hingga saat ini masih ada 25 perusahaan yang berencana untuk mencatatkan sahamnya di BEI,” ujar Nyoman kepada kumparan, Rabu (29/12).
Dari daftar tersebut, Nyoman mengatakan 3 perusahaan di antaranya saat ini sedang dalam proses book building melalui sistem e-IPO. Ketiga perusahaan yang dimaksud yaitu PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) dan PT Semacom Integrated Tbk (SEMA).
“Berdasarkan draft prospektus masing-masing perusahaan tersebut, perkiraan tanggal pencatatan di BEI, ada yang akan tercatat pada Desember 2021 maupun pada Januari 2022,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 yaitu tiga perusahaan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar, kemudian 11 perusahaan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Lalu 11 perusahaan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
Sementara itu apabila dirinci berdasarkan sektornya, 25 perusahaan yang ada dipipeline terdiri dari satu perusahaan dari sektor Basic Materials, empat perusahaan dari sektor Industrials, empat perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals, enam perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals.
Kemudian dua perusahaan dari sektor Technology, dua perusahaan dari sektor Energy, satu perusahaan dari sektor Financials, tiga perusahaan dari sektor Properties & Real Estate dan dua perusahaan dari sektor Infrastructures.
ADVERTISEMENT
Dari ke 25 perusahaan yang antre tersebut, Nyoman mengatakan terdapat satu anak usaha BUMN yang bakal IPO yaitu Adhi Commuter Properti. “Berdasarkan pipeline saham Bursa saat ini, terdapat 1 perusahaan yang merupakan anak usaha BUMN yaitu PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) dan saat ini sedang dalam proses book building,” ujarnya.