BEI: 95 Persen Investor Saham Syariah Diisi Anak Muda

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) Irwan Abdalloh. Foto: Dok. Istimewa

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh, mengungkapkan permintaan produk sukuk ritel berbasis green sudah tinggi. Selain karena bentuk investasi hijau, produk tersebut dinilai menarik investor karena return yang diberikan lebih tinggi dibanding deposito.

Irwan mengatakan saat ini anak muda juga banyak yang tertarik berinvestasi di pasar saham syariah.

“Kesadaran investasi semakin tinggi terbukti investasi komposisi investor ritel maupun investor saham syariah Indonesia, itu 95 persen saham syariah investornya anak muda,” ujar Irwan dalam webinar Gebyar Safari Ramadan, Jumat (24/3).

Irwan menjelaskan pemerintah rutin menerbitkan green sukuk ritel dalam bentuk sukuk tabungan setiap akhir tahun sejak 2019. Dalam waktu dekat, BEI akan meluncurkan indeks saham syariah berbasis ESG.

“Yang jadi pertanyaan apakah Generasi Z dan milenial ketika berinvestasi di sukuk ritel berbasis green, mereka tahu bahwa itu green? Yang di-branding pemerintah sukuk tabungan, atau mereka kejar return bagus, tidak peduli green,” kata Irwan.

Irwan menuturkan BEI telah mengkaji indeks saham syariah berbasis ESG dengan OJK dan pemangku kepentingan lainnya. Indeks saham syariah berbasis ESG mengukur kinerja harga saham syariah dengan likuiditas transaksi yang tinggi, kinerja keuangan yang baik, dan penilaian terhadap peringkat risiko ESG perusahaan.

“Mudah-mudahan segera kita luncurkan, kajian sudah selesai. Market punya preferensi khusus tentang green syariah indeks tersebut, dan diharapkan akan memperluas portofolio produk baik turunannya, reksadana syariah atau ETF atau produk lainnya,” tutur Irwan..