BEI Catat 17 Perusahaan Jumbo Siap IPO di 2025

12 Januari 2025 11:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menjawab pertanyaan wartawan di Gedung BEI, Rabu (3/7/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menjawab pertanyaan wartawan di Gedung BEI, Rabu (3/7/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 19 perusahaan siap melantai melalui skema Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini. Sebanyak 17 perusahaan merupakan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.
ADVERTISEMENT
Sementara 2 perusahaan sisanya merupakan aset dengan skala menengah sekitar Rp 50 miliar-Rp 250 miliar. Adapun 19 perusahaan tersebut terdiri dari tiga perusahaan basic materials, satu perusahaan consumer cyclicals, enam perusahaan sektor consumer non cyclicals, satu perusahaan energi, satu perusahaan finansial.
Kemudian tiga perusahaan dari sektor healthcare, tiga perusahaan industri, dan satu perusahaan dari teknologi dan real estate.
Sementara itu, sebanyak delapan perusahaan yang tercatat dalam pipeline rights issue. Delapan perusahaan tersebut terdiri dari tiga sektor basic materials, dua perusahaan energi, dua perusahaan bidang healthcare, dan satu perusahaan infrastruktur.
Pengunjung melihat layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Terdapat delapan perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI," tulis BEI dalam laporannya, dikutip Minggu (12/1).
Hingga 10 Januari 2025, belum ada satu pun perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue. Selama periode tersebut, ada lima perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun sebanyak Rp 1,13 triliun.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, BEI juga mencatat telah menerbitkan lima emisi dari empat penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 7 triliun. Sampai dengan 10 Januari 2025, terdapat 13 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
Beberapa perusahan tersebut terdiri dari dua perusahaan bergerak di sektor basic materials, satu perusahaan consumer non cyclicals, tiga perusahaan energi, dan lima perusahaan sektor finansial.