BEI Catat Jumlah Saham Syariah Tumbuh 55,71 Persen dalam 5 Tahun

Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Shutterstock

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah saham syariah terus mengalami pertumbuhan. Dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhannya mencapai 55,71 persen.

Dengan begitu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyebut saat ini mayoritas saham perusahaan yang tercatat di BEI merupakan saham syariah.

“Dari 429 saham syariah saat ini menjadi 668 saham syariah atau 70 persen dari total 956 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,” kata Jeffrey dalam acara Hershare 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (25/4).

Jeffrey juga menjelaskan dari sisi kapitalisasi pasar, saham syariah menempati 59 persen dari kapitalisasi pasar yang ada. Selain itu, kontribusi perdagangan saham syariah dalam transaksi harian mencapai 52 persen, sedangkan dari sisi frekuensi kontribusinya mencapai 72 persen.

Lebih lanjut Ia menyingkap pasar modal syariah Indonesia merupakan pasar modal pertama yang mengembangkan sistem perdagangan syariah secara online. Hal ini juga dicontoh oleh bursa negara lain seperti Abu Dhabi.

“Saya mengunjungi Abu Dhabi Stock Exchange. CEO Abu Dhabi Stock Exchange itu justru ingin belajar bagaimana Indonesia bisa mengembangkan sistem online trading syariah yang bisa dinikmati oleh sekian banyak investor di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Terkait pencapaian, Jeffrey bilang BEI juga sudah menerima penghargaan sebagai The Best Islamic Capital Market dari Global Islamic Finance Award selama 4 tahun berturut-turut. . Ia juga memastikan proses transaksi end to end saham syariah di BEI mulai dari mekanisme kliring, penyimpanan dan penyelesaian transaksi sudah memenuhi prinsip syariah.

“Bahkan yang terbaru, mekanisme perlindungan investor di SIPF (Securities Investor Protection Fund) juga telah memiliki fatwa kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI,” kata Jeffrey.