BEI Catat Transaksi Surat Utang Lewat Sistem SPPA Tembus Rp 133 Triliun

18 Desember 2023 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai transaksi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (Ebus) melalui sistem penyelenggara pasar alternatif (SPPA) tembus Rp 133 triliun per November 2023. Angka itu naik 12 persen ketimbang nilai transaksi pada November 2022 sebesar Rp 119 triliun.
ADVERTISEMENT
"Perdagangan Ebus melalui SPPA per November 2023 perdagangan SPPA mencapai Rp 133 triliun atau naik 12 persen, jika dibandingkan dengan November 2022 yang senilai Rp 119 triliun," kata Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Risa E. Rustam di BEI, Senin (18/12).
Risa mengatakan, market share perdagangan Ebus melalui SPPA juga meningkat dari tahun ke tahun. Pada November 2023 market share Ebus tercatat 8,8 persen. Adapun, hingga saat ini BEI mencatat ada 33 perusahaan yang terdiri dari 19 bank umum, 13 sekuritas, serta 1 pialang pasar uang telah tergabung sebagai pengguna SPPA.
Di sisi lain, hingga November 2023, jumlah laporan transaksi Ebus melalui sistem Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) yang dilakukan oleh 126 partisipan, rata-rata mencapai 3.410 laporan per hari. Kemudian, rata-rata value transaksi mencapai 40 persen atau Rp 9,9 triliun per hari.
ADVERTISEMENT
"BEI berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan pasar surat utang bersama OJK, DJPPR, Kemenkeu, Bank Indonesia dan SRO dengan menjadikan SPPA sebagai sentral dan ekosistem perdagangan surat utang dan juga pasar uang," ungkapnya.

BEI dan PHEI Terbitkan E-IBMD

Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Dalam kesempatan ini, Bursa Efek Indonesia dan PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) meluncurkan electronic Indonesia Bond Market Directory (E-IBMD) sebagai produk publikasi atau produk. E-IBMD ini berfungsi untuk menginformasikan Ebus.
Direktur Utama PHEI, M. Kadhafi Mukrom, mengatakan E-IBMD memiliki fungsi untuk mengumpulkan dan mengelola data, serta informasi yang terjadi di pasar surat utang Indonesia pada tahun berjalan untuk dirangkum dan dihadirkan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Tidak hanya untuk kebutuhan pelaku pasar, tapi juga bagi mahasiswa ataupun mereka yang sedang menyusun tugas atau skripsi ataupun tesis atau bagi para dosen juga sebagai bahan ajar atau analisa yang juga dibutuhkan oleh pihak-pihak lain yang menggunakan data terkait dengan informasi pasar surat utang, untuk dirangkum dan dihadirkan bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Kadhafi.
ADVERTISEMENT
"Dan harapannya juga apabila mudah diakses ini akan lebih bermanfaat, lebih user friendly tentunya. Sehingga nanti masyarakat yang bisa mengakses akan meraih lebih banyak lagi masyarakat," pungkasnya.