BEI Komentar soal Semua Pendiri GoTo Kompak Cabut Usai IPO

21 Juni 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna saat ditemui di Gedung BEI, Selasa (7/5/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna saat ditemui di Gedung BEI, Selasa (7/5/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengomentari semua pendiri PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) yang mundur dari jabatan usai menjabat selama dua tahun sejak penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO. Mereka adalah Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya, Melissa Siska Juminto selaku Presiden Tokopedia, dan Co-Founder GOTO Andre Soelistyo.
ADVERTISEMENT
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, perubahan manajemen yang dilakukan oleh Perseroan adalah sah dalam hal telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perubahan tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan oleh pemegang saham.
“Andre Soelistyo, Kevin Bryan Aluwi, William Tanuwijaya, dan Melissa Siska Juminto masih merupakan pemegang saham Perseroan. Meskipun telah terjadi penurunan jumlah kepemilikan saham jika dibandingkan pada saat tercatat di BEI tahun 2022,” kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Jumat (21/6).
Menanggapi harga saham GOTO yang menyentuh level Rp 50 per lembarnya, Nyoman bilang pergerakan harga saham yang terjadi sepenuhnya merupakan mekanisme pasar, harga saham terbentuk karena adanya permintaan dan penawaran atas saham Perseroan yang dilakukan investor.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Selasa (11/6/2024). Foto: Dok. GoTo Gojek Tokopedia
“Selain itu harga saham juga dipengaruhi antara lain oleh fundamental, rencana strategis ke depan, capability top management team, business model, external environment,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Co-Founder Gojek Kevin Aluwi juga telah mundur sebagai Direktur GOTO. Founder dan CEO Gojek yang kini menjabat selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim telah lebih dahulu keluar dari perusahaan.
Dengan demikian, posisi Direksi maupun Komisaris GOTO dipegang oleh para profesional. Melalui RUPSLB, pemegang saham independen Perseroan juga telah menyetujui penunjukan Patrick Sugito Walujo, Direktur Utama Perseroan, menjadi pihak yang dapat memiliki saham Seri B Perseroan.
“Merujuk pada POJK/2021 pasal 9 ayat 1, 2, dan 4, pemegang saham dengan hak suara multipel yang akan mengalihkan sahamnya wajib melakukan pengalihan melalui pasar negosiasi kepada pemegang saham dengan hak suara multipel lainnya,” tutur Nyoman.
“Terkait dengan pengalihan, Perseroan juga wajib mengumumkan rencana pengalihan saham dengan hak suara multipel tersebut,” sambungnya.
ADVERTISEMENT

Saham GoTo Sentuh Gocap, Ada Peluang Masuk FCA?

Patrick Walujo. Foto: Facebook/Patrick Walujo
Saham GoTo masih bertahan di level terendahnya yaitu Rp 50 pada perdagangan hari ini, Kamis (20/6). Hal tersebut membuat di kalangan investor mewanti-wanti apakah GoTo bisa masuk dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) dengan skema full call action (FCA).
Apabila mengacu dalam kriteria nomor pertama perubahan aturan PPK skema FCA, dengan harga rata-rata saham dalam tiga bulan terakhir kurang dari Rp 51, saham GOTO berpeluang masuk dalam PPK.
Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia, Richard Jonathan Halim dan Leonardo Lijuwardi, memprediksi saham GOTO berpeluang masuk FCA meskipun kecil.
“Untuk GOTO sendiri FCA tetap ada chance namun kecil, yang harus di-maintain adalah likuiditas dan harga rata-ratanya. Namun dengan adanya proses buyback harusnya likuiditas dapat terjaga,” kata Richard dan Leonardo saat dihubungi kumparan, Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
Sentimen saham GOTO jangka pendek sudah minim. Sedangkan untuk katalis positif harus menunggu kinerja kuartal II 2024 mendatang. Sementara proses buyback saham sudah disetujui pemegang saham.
Sedangkan untuk jangka panjang, investor sebaiknya menunggu inovasi dan gebrakan strategi dari manajemen komisaris baru, terutama Direktur Utama Patrick Walujo sudah memegang hak suara saham founder dan Komisaris Utama BEI John A Prasetio diangkat menjadi Komisaris GOTO.