BEI Luncurkan ESG Reporting untuk Perusahaan Tercatat

22 Januari 2025 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Sarana Pelaporan dan Panduan ESG di Kantor Bursa Efek Indonesia, Rabu (22/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Sarana Pelaporan dan Panduan ESG di Kantor Bursa Efek Indonesia, Rabu (22/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan ESG Reporting yang tergabung pada sistem Sarana Keterbukaan Informasi Bagi Perusahaan Tercatat (SPE-IDXnet), melalui form E020 terkait Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
Pengembangan lanjutan ini dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan governansi dan transparansi data ESG dari perusahaan tercatat di BEI.
ESG Reporting secara resmi diluncurkan pada Rabu (22/1), di Main Hall BEI oleh Direktur Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Evy Junita, bersama Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik dan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna.
Modul pelaporan ESG tersebut telah mengadopsi ASEAN Exchanges Common ESG Metrics, yang merupakan acuan dasar ESG Metric Reporting bagi perusahaan tercatat di bursa-bursa kawasan ASEAN.
Modul tersebut juga telah diselaraskan dengan Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, serta Surat Edaran OJK Nomor 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
ADVERTISEMENT
Evy Junita mengatakan, jumlah perusahaan tercatat di Indonesia yang telah menerbitkan Laporan Berkelanjutan (Sustainability Report) kian meningkat. Sampai dengan Desember 2024, sebanyak 882 perusahaan tercatat saham, atau 94 persen dari jumlah perusahaan tercatat di BEI pada Desember 2024, telah menerbitkan Sustainability Report untuk tahun pelaporan 2023.
Investor di pasar modal mulai melihat aspek keberlanjutan dan ESG dari perusahaan tercatat sebelum menentukan keputusan investasinya.
“Kemudian juga berdasarkan data kami juga, dari 50 sektor yang terbesar yang mewakili 78 persen dari total kapitalisasi pasar, terdapat 93 entitas yang sudah mengungkapkan jumlah emisi yang dihasilkan baik dari 21 maupun 12 kemudian untuk mengungkapkan emisi yang dihasilkan di sekitar terdapat sebesar 28 entitas,” kata Evy dalam Peluncuran Sarana Pelaporan dan Panduan ESG di Kantor BEI, Rabu (22/1).
ADVERTISEMENT
Ke depan, Evy berharap ESG Reporting dapat mendorong jumlah, kualitas informasi, dan transparansi perusahaan tercatat dalam penyampaian data terkait ESG serta keberlanjutan. Serta membantu investor dalam melakukan keputusan investasi yang mengedepankan aspek keberlanjutan secara komprehensif.
ESG Reporting juga membantu perusahaan tercatat dalam mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengelola aspek ESG mereka. Dengan demikian, perusahaan tercatat dapat menyampaikan informasi terkait kinerja ESG mereka kepada stakeholders perusahaan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan sekaligus stakeholders serta masyarakat secara luas.
Dengan peluncuran ESG Reporting, diharapkan dapat mendukung kemajuan pasar modal Indonesia. Kemudian mendorong integrasi ASEAN Exchanges Common ESG Metrics yang lebih baik di ekosistem pasar modal ASEAN, dalam rangka meningkatkan visibilitas ASEAN sebagai asset class secara kolektif. Termasuk memperkuat ASEAN sebagai tujuan investasi yang menarik bagi investor ASEAN dan global.
ADVERTISEMENT