BEI Nilai Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5,04% Jadi Sinyal Positif ke Pasar Modal

6 November 2025 12:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
BEI Nilai Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5,04% Jadi Sinyal Positif ke Pasar Modal
BEI menilai ekonomi kuartal III 2025 tumbuh 5,04 persen jadi sinyal positif ke pasar modal.
kumparanBISNIS
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik di acara Sharia Investment Week di Kantor BEI, Jakarta, Kamis (19/6/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik di acara Sharia Investment Week di Kantor BEI, Jakarta, Kamis (19/6/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen pada kuartal III 2025 menjadi sinyal positif bagi pasar modal.
ADVERTISEMENT
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan pertumbuhan tersebut diyakini bisa memperkuat kepercayaan investor dan mendorong kinerja fundamental emiten.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif tentu kita harapkan confidence investor akan terus meningkat dan kinerja fundamental emiten juga meningkat," ujar Jeffrey kepada kumparan, Kamis (6/11).
Jeffrey mengungkapkan BEI bakal terus mengakselerasi upaya pendalaman pasar modal agar dampaknya terhadap perekonomian nasional semakin besar. Menurutnya, penguatan dilakukan dari dua sisi, yakni demand dengan meningkatkan jumlah investor dan supply atau dari sisi emiten dan produk.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian RI tumbuh 5,04 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal III 2025, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,95 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 1,43 persen (quarter to quarter/qtq). Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menyampaikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III 2025 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 6.060 triliun, sementara berdasarkan harga konstan sebesar Rp 3.448 triliun.