BEI Optimistis Banyak Perusahaan Teknologi yang Akan IPO: Animonya Tinggi

29 November 2022 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, emiten yang bergabung di IDX Sektor Teknologi sudah mencapai 28 perusahaan. BEI pun optimistis ke depan akan lebih banyak perusahaan teknologi yang akan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO).
ADVERTISEMENT
Kepala Unit Pengembangan Start-up dan SME BEI, Aditya Nugraha, mengatakan 8 perusahaan dari sekitar 40 perusahaan yang berada di pipeline IPO berasal dari sektor teknologi. Ia menilai animo perusahaan teknologi melakukan IPO masih tinggi.
“Perusahaan Startup akan lebih banyak melakukan IPO di local exchange, itu yang kami harapkan. Papan Ekonomi Baru akan setara dengan papan utama, bahkan indeksnya pun sama,” kata Aditya dalam Workshop Pasar Modal BEI virtual, Selasa (29/11).
Adapun papan pencatatan saham dari perusahaan yang berbasis teknologi yang bernama Papan Ekonomi Baru (New Economy) akan diterbitkan pada tanggal 5 Desember 2022.
Aditya memastikan indeks Papan Ekonomi Baru bisa masuk ke indeks LQ45. Dari segi ukuran seperti free float dan jumlah pemegang saham, saham emiten di Papan Ekonomi Baru akan setara dengan Papan Utama.
Spesialis Pengembangan Peraturan dan Perusahaan Tercatat BEI, Syandy Ramadhan, Kepala Unit Pengembangan Start-up dan SME BEI, Aditya Nugraha, dan Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik. Foto: Dok. Istimewa
“Tidak semua perusahaan teknologi akan (masuk) ke Papan Ekonomi Baru. Apa saja financial test, bidang usaha dan lainnya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Aditya menegaskan, BEI akan melakukan penilaian ke seluruh emiten di papan pencatatan bursa yang memenuhi kriteria tertentu Papan Ekonomi Baru. Emiten yang akan masuk di Papan Ekonomi Baru tidak bisa menolak, karena sesuai pedoman Bursa untuk menentukan papan pencatatan.
Dia mencermati BEI selalu adaptif untuk melihat berbagai perkembangan yang ada di lapangan, sehingga diperlukan penyesuaian regulasi agar mengakomodasi berbagai sektor yang berkembang.
“Kita bertemu langsung dengan venture capital yang mereka berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi ini. Selain listing seperti GoTo, Bukalapak, dan Blibli, kami telah sudah ada 8 perusahaan yang sudah ketemu untuk sosialisasi go public bahwa mereka bisa mengakses pasar modal sebagai alternatif sumber penggunaan,” ujarnya.

Kriteria Emiten Tercatat di Papan Ekonomi Baru

Spesialis Pengembangan Peraturan dan Perusahaan Tercatat BEI, Syandy Ramadhan menyampaikan, kriteria emiten yang tercatat di Papan Ekonomi Baru berupa pertumbuhan pendapatan yang tinggi ditandai dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate) atau CAGR 30 persen untuk 3 tahun buku terakhir untuk dapat masuk ke Papan Ekonomi Baru, dan CAGR 20 persen untuk tetap dapat tercatat di Papan Ekonomi Baru.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana kontribusi usaha memiliki total pendapatan perusahaan, dan apakah nilai pendapatan dari sumber ekonomi yang terbesar kontribusinya terhadap total pendapatan. Untuk kinerja usaha menggunakan metric sesuai model masing-masing, dilihat dari active user, transaksi dan pertumbuhan, dan kemanfaatan sosial,” terang Sandy.
Syarat bidang usaha yang ditetapkan BEI adalah teknologi dan industri otonom, genom dan/atau biomedis, fintech, next generation internet (5G), cloud computing dan big data, keamanan siber, mobil masa depan, permainan video, dan bidang usaha lain.