BEI Resmi Luncurkan Single Stock Futures, Variasi Baru Instrumen Investasi

12 November 2024 12:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan instrumen investasi Single Stock Futures di Main Hall BEI, Selasa (12/11/2024). Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan instrumen investasi Single Stock Futures di Main Hall BEI, Selasa (12/11/2024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan instrumen investasi Single Stock Futures (SSF) atau Kontrak Berjangka Saham hari ini, Selasa (12/11). SSF menjadi variasi baru produk derivatif milik BEI yang memiliki sejumlah kelebihan.
ADVERTISEMENT
Kepala Departemen Pemeriksaan Khusus Pengawasan Keuangan Derivatif Bursa Karbon dan Transaksi Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK), I Made Bagus Tirthayatra, mengatakan peluncuran SSF ini sejalan dengan upaya pengembangan produk derivatif sesuai roadmap pasar modal Indonesia 2023-2027.
"Kita harapkan tentu dengan Grand Launching Single Stock Future bisa semakin meningkatkan pendalaman pasar modal kita, menambah alternatif investasi serta meningkatkan likuiditas perdagangan," katanya saat Grand Launching produk SSF di Main Hall BEI, Selasa (12/11).
I Made menuturkan, saat ini sudah ada beberapa produk derivatif di Indonesia yang bisa dikoleksi investor, misalnya IDX Futures, Indonesian Government Bond Futures, dan yang terbaru adalah SSF.
"Dengan Single Stock Future, investor dapat melakukan hedging tanpa perlu membeli saham secara langsung," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Penerbitan produk SSF ini memiliki landasan hukum POJK No 32 Tahun 2020 tentang Kontrak Derivatif Efek. Dengan begitu, I Made berharap pelaku pasar bisa memanfaatkan produk ini dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan salah satu keunggulan SSF yakni produk tersebut memiliki modal transaksi yang rendah, sampai dengan minimum 4 persen dari nilai transaksi pembelian saham.
"Selain itu, SSF juga dapat digunakan untuk mengoptimalisasi keuntungan investor di pasar modal pada saat sedang bearish. Jadi kalau kita lihat bahwa ketika indeks kita atau posisi pasar sedang bearish pun, kita tetap bisa berinvestasi di Single Stock Futures ini," jelas Iman.
Iman memaparkan saat ini terdapat 15 seri produk dari SSF yang terdiri dari 5 underlying saham yang berasal dari Constituent Index LQ45, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
ADVERTISEMENT
"Masing-masing memiliki 3 produk kontrak untuk tiap underlying tersebut, yaitu 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan," imbuhnya.
Kemudian, lanjut dia, BEI sentiasa aktif memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai produk-produk derivatif yang ada di BEI untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, dengan mengandeng para anggota bursa.
Saat ini terdapat 3 anggota bursa yang telah menyediakan fasilitas perdagangan Single Stock Futures, yaitu PT Bina Artha Sekuritas, PT Pintracho Sekuritas, dan PT Ajaib Sekuritas Asia.
Iman memastikan ke depannya BEI akan sentiasa adaptif dan inovatif dalam membangun variasi produk non saham, termasuk produk-produk derivatif, agar dapat dimanfaatkan oleh investor pasar modal Indonesia untuk mengoptimalkan keuntungan.
"Kami berharap produk baru derivatif Singles Stock Futures yang diluncurkan hari ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan mampu memberikan nilai tambah bagi perkembangan produk pasar modal di Indonesia," kata dia.
ADVERTISEMENT