BEI Sudah Monitor Lebih Dulu IHSG Bakal Tersungkur Usai Lebaran

9 April 2025 15:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Kantor BEI, Jakarta, Rabu (9/4). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Kantor BEI, Jakarta, Rabu (9/4). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku sudah melihat tanda-tanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal tersungkur saat pembukaan saham di Selasa (8/4) kemarin.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (8/4) IHSG dibuka langsung terjun bebas atau tersungkur 598,558 poin atau anjlok 9,19 persen ke posisi 5.912,06 pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4).
Merosotnya IHSG yang cukup dalam ini sekaligus membuat perdagangan dihentikan atau mengalami trading halt (penghentian perdagangan sementara). Dalam aturan yang baru saja dirilis oleh BEI, trading halt terjadi apabila penurunan perdagangan indeks lebih dari 8 persen.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, selama libur lebaran pada 28 Maret-7 April 2025 lalu, BEI telah melihat perkembangan bursa global. Katanya, saat itu banyak bursa negara tetangga yang jatuh tersungkur.
"Apa yang terjadi tanggal 27 Maret sampai dengan 7 April di bursa global itu kami monitor terus selama libur," ujar Jeffrey di Kantor BEI, Jakarta, Rabu (9/4).
ADVERTISEMENT
Lanjut Jeffrey, dari tanggal 27 Maret-7 April 2025, antara lain, BEI memantau Phillippine Stock Exchange (PSE) jatuh 5,16 persen, Nikkei 225 minus 17,63 persen, Stock Exchange of Thailand (SET) jatuh 5,3 persen, Bursa Efek di Vietnam turun 8,5 persen, Singapore Exchange (SGX) turun 11 persen, dan The Hong Kong Stock Exchange (HKEX) jatuh 15,9 persen.
"Artinya selama masa liburan itu pasar global itu memang turun cukup dalam ya," lanjutnya.
Jeffrey menilai, semua pelaku pasar telah mengantisipasi sesaat pasar modal Indonesia dibuka tanggal 8 April lalu.
"Tentu akan menyesuaikan dengan fluktuasi yang terjadi di pasar global selama liburan Idul fitri," jelas Jeffrey.