BEI Targetkan 3 Perusahaan dengan Aset di Atas Rp 3 Triliun IPO di 2024

15 Februari 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna pada IPO PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) di Gedung BEI, Selasa (7/2/2023). Foto: Dok. BEI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna pada IPO PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) di Gedung BEI, Selasa (7/2/2023). Foto: Dok. BEI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan perusahaan mercusuar atau light house beraset di atas Rp 3 triliun melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 2024.
ADVERTISEMENT
Hingga Kamis (15/1), BEI belum membawa satu perusahaan kategori light house pada papan pencatatan bursa. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan salah satu syarat perusahaan aset skala besar IPO adalah saham yang dimiliki publik (free float) minimal 15 persen.
“Tahun ini kita targetkan 3 light house (IPO). Itu minimal dari jumlah total efek dari 200 menjadi 250,” ujar Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Kamis (15/2).
Nyoman mengakui belum ada perusahaan BUMN yang masuk dalam pipeline IPO. Untuk itu, BEI terus melakukan pendekatan terhadap perusahaan-perusahaan aset skala besar, termasuk BUMN dan anak usahanya.
“Kita pada prinsipnya ke semua yang besar-besar kita approach. Belum dalam kapasitas itu menyampaikan yang mananya, nanti lihat perkembangannya,” terang Nyoman.
ADVERTISEMENT
BEI mengaku sudah secara rutin bertemu dengan pihak Kementerian BUMN. Di tahun 2023, bursa telah membuat perjanjian dengan kementerian yang sekarang dipimpin Erick Thohir itu.
“Apa yang mendapat kita support buat BUMN dan subsidiary-nya untuk menjadikan perusahaan perusahaan BUMN scale-up, transparan. itu yang kita perjanjian kemarin dan kita siap dukung itu,” kata Nyoman.
Dukungan yang diberikan BEI adalah meningkatkan kesiapan BUMN untuk bisa masuk ke pasar modal dari berbagai sisi sesuai dengan ekspektasi dari investor. Sehingga, harapannya perusahaan BUMN tersebut menjadi sukses di pasar modal.
Hingga Rabu (7/2) pekan lalu, terdapat 24 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham. Dari 24 calon emiten itu, 4 di antaranya memiliki aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
ADVERTISEMENT