BEI Tunggu Penjelasan Bukalapak soal Penutupan Bisnis Marketplace

9 Januari 2025 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor riset dan pengembangan Bukalapak di Surabaya. Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Kantor riset dan pengembangan Bukalapak di Surabaya. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menunggu penjelasan dari PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengenai penutupan bisnis e-commerce marketplace.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, BEI juga sudah melakukan monitoring terhadap saham BUKA, laporan keuangan sampai memberi perintah penjelasan.
“Sudah juga melakukan hearing, kita udah dengar pendapat dengan mereka. Mudah-mudahan hari ini ada keterbukaan informasi dari mereka untuk mengklarifikasi yang ditutup itu apanya?,” tutur Nyoman kepada wartawan di Main Hall, BEI, Jakarta Selatan pada Kamis (9/1).
Menurut Nyoman, produk yang akan disetop penjualannya oleh BUKA adalah produk fisik. Namun penjualan produk non-fisik akan tetap berlangsung.
“Jadi bukan e-commerce dalam konteks bisnisnya semua ditutup, enggak. Nanti akan ada produk yang akan ditutup di e-commerce itu. Karena e-commerce itu kan menjual produk fisik dan non-fisik. Ya, yang fisik itu yang akan ditutup. Tapi e-commerce-nya tetap jalan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Bukalapak mengumumkan transformasi usahanya, dengan menutup layanan e-commerce marketplace pada 2025, guna meningkatkan fokusnya untuk menyediakan layanan produk virtual.
Produk virtual yang akan jadi fokus Bukalapak meliputi pulsa prabayar, paket data, token listrik, listrik pascabayar, prakerja, angsuran kredit, BPJS Kesehatan, air PDAM, hingga pembayaran pajak PPh Final, PPN, PPh 21, dan lain-lain.
Pada 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB, adalah tanggal terakhir bagi pembeli dapat membuat pesanan pada layanan marketplace Bukalapak.