Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan BEI selalu melakukan pencatatan saham baru terbanyak setiap tahunnya di kawasan Asia Tenggara sejak 2018. Untuk rencana IPO klub sepak bola, dia pun berterima kasih kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
"Terima kasih Pak Ketua PSSI, kami dapat komitmen ada satu klub sepak bola yang akan listing (pencatatan saham) di tahun 2024. Saat ini baru satu klub sepak bola yang listing yaitu Bali United," ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Senin (7/8).
Meski begitu, Iman tidak menyebutkan secara spesifik nama klub yang akan melantai di bursa saham tahun depan.
Adapun PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) resmi tercatat sebagai perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di BEI melalui skema Initial Public Offering (IPO) pada 17 Juni 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Pengelola klub sepak bola Bali United ini melepas sebanyak 2 miliar lembar saham atau 33,33 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Setelah tercatat di BEI, perseroan memperoleh dana segar senilai Rp 350 miliar.
Perputaran Uang Jumbo Pertandingan Bola
Dikonfirmasi terkait IPO klub sepak bola di tahun depan, Erick Thohir enggan buka suara lantaran wewenang pembahasan IPO klub berada di pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Meski begitu, Erick memastikan pertandingan sepak bola di Indonesia mampu mencetak cuan besar, baik untuk masing-masing klub, pemain, sponsor, bahkan media televisi yang mendapatkan hak siar.
Salah satunya, lanjut Erick, yaitu ketika pertandingan timnas Indonesia melawan Argentina baru-baru ini, perputaran uangnya mencapai Rp 1 triliun.
"Perputaran uang liga tahun kemarin yang belum maksimal itu Rp 9 triliun, artinya itu ada gaji macam-macam dan ini kita harapkan juga para pemain sudah mulai bisa menabung memanfaatkan berinvestasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Erick menuturkan, pemain tim nasional (timnas) harus sudah bisa berinvestasi dengan baik sebab mendapatkan uang hadiah pertandingan atau gaji yang besar, contohnya bonus Sea Games yang mencapai ratusan juta.
"Kalau lihat data-data di luar negeri saja banyak sekali bekas bintang sepak bola ketika sudah tidak bermain lagi banyak melakukan salah investasi dan jatuh miskin. Ini kita coba paling tidak kita hadir, kita jaga mereka," tegasnya.