Belajar Wirausaha Lewat Kartu Prakerja, Begini Caranya!

29 Juli 2020 19:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Melalui payung hukum baru yakni Perpres No. 76 Tahun 2020, Manajemen Pelaksana program Kartu Prakerja terus melakukan penyempurnaan program pemerintah tersebut. Ada beberapa perbaikan pada skema pelaksanaan program Kartu Prakerja, yang dilakukan berdasarkan berbagai evaluasi dan masukan sejumlah kalangan, sejak program ini diluncurkan pada Maret lalu.
Salah satu poin yang disorot pada revisi ini adalah perluasan penerima program yang kini memungkinkan wirausaha untuk mengikuti rangkaian program Kartu Prakerja. Pada sisi lain, program ini juga mengarahkan pesertanya untuk menjadi wirausaha, tak semata-mata mencari kerja atau menjadi pekerja.
Bukan tanpa alasan perluasan sasaran program Kartu Prakerja ini dilakukan. Dari data Bank Indonesia, UMKM yang dirintis para wirausaha mencakup 99 persen dari total lembaga usaha yang ada di Indonesia. Sektor ini juga menyerap banyak sekali tenaga kerja Indonesia hingga 97 persen.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan bahwa sebenarnya sejak awal dirancang, Kartu Prakerja memang menyasar orang-orang agar ingin berwirausaha.
“Dalam Perpres yang baru ini ditegaskan bahwa target dari Kartu Prakerja adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat, karena di Indonesia potensi pasarnya luar biasa, apalagi dengan teknologi digital itu bisa sekali membuka pasar yang itu belum pernah dipikirkan sebelumnya,” ungkapnya dalam Webinar bersama kumparan ‘Mulai Wirausaha bersama Kartu Prakerja’, pada Senin (27/7).
Webinar BNI bersama kumparan ‘Mulai Wirausaha bersama Kartu Prakerja’ menghadirkan Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja.
Dalam penjelasannya, skema Kartu Pekerja yang baru ini akan diberlakukan pada pendaftaran peserta gelombang ke empat yang dibuka pada akhir Juli. Demi menindaklanjuti perubahan ini, Manajemen Pelaksana Bersama BNI dan salah satu platform marketplace, Bukalapak, akan menindaklanjuti perubahan ini.
Sejak awal, Bank BNI ditunjuk sebagai bank operasional sekaligus penyalur insentif bagi peserta Kartu Prakerja. Dan pada pendaftaran program Kartu Prakerja dengan skema baru ini, Bank BNI telah mempersiapkan berbagai fitur untuk memudahkan peserta. Mulai dari pembukaan rekening, pembebasan biaya admin hingga proses pencairan insentif yang lebih praktis.
“Khusus untuk Kartu Prakerja, pembukaan rekening di Bank BNI tidak ada setoran awal, kemudian biaya administrasi free, juga tentu tidak ada biaya saldo minimal,” ungkap Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto di acara yang sama.
“Saat ini kantor BNI konvensional ada 2.262, mereka juga siap melayani peserta Prakerja ini. Dan yang lain adalah, sekarang ini eranya digitalisasi, jadi kita sudah punya link di aplikasi Prakerja di mana di situ ada logo BNI. Di situ bisa diklik dan mengisi rekening dan identitas, begitu aktif langsung ada notifikasi kepada para peserta Prakerja,” tambahnya.
Webinar BNI bersama kumparan ‘Mulai Wirausaha bersama Kartu Prakerja’ menghadirkan Sis Apik Wijayanto, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI.
Ya, kemudahan juga diwujudkan dengan peningkatan layanan digital untuk peserta program Kartu Prakerja. Selain bisa membuka rekening di kantor cabang Bank BNI konvensional yang tersebar di seluruh Indonesia, peserta bisa memanfaatkan layanan BNI Sonic untuk membuka rekening tabungan secara digital, atau mengisi e-form yang bisa diakses langsung di laman www.prakerja.go.id.
Tak hanya selama program berlangsung, Bank BNI juga berkomitmen untuk mendukung kemajuan UMKM di Indonesia melalui pendampingan dan kemudahan mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal tambahan saat akan membuka usaha.
“Aturan yang baru merevisi aturan yang lama, ini ada perluasan tujuan yang sangat bermanfaat bagi peserta Prakerja. Pasti kami bantu, monitoring, dan asistensi bagaimana nanti kalau sudah mendapatkan kredit modal kerja ataupun KUR kita selalu dampingi, sehingga mereka siap menghadapi persaingan yang ada,” jelas Sis Apik Wijayanto.
Hal senada juga diungkapkan oleh CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin. Ia menjelaskan bahwa sebelum menjadi platform penyedia pelatihan program Kartu Prakerja, Bukalapak telah memiliki berbagai layanan untuk membantu pengusaha kecil dengan, mulai dari membuat forum sebagai wadah komunitas pedagang, digitalisasi toko dan warung, hingga kelas online, onboarding Lapak.
Webinar BNI bersama kumparan ‘Mulai Wirausaha bersama Kartu Prakerja’ menghadirkan Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak.
Sedangkan melalui kolaborasi dengan manajemen pelaksana program Kartu Prakerja, kali ini Bukalapak berperan sebagai sebagai penyedia layanan pelatihan. Menurut Rachmat Kaimuddin, saat ini dari sekitar 2.700 kelas pelatihan, kelas yang paling diminati para peserta program Kartu Prakerja adalah digital marketing, development skill, dan kelas mengenai bisnis online. Ini membuktikan bahwa animo masyarakat akan kewirausahaan memang sangat tinggi.
“Animonya untuk melakukan pelatihan ini cukup besar. Saat ini sekitar 65 persen dari pelatihan yang ada di Bukalapak untuk Kartu Prakerja itu untuk bisnis online.
Karena itu, Denni Puspa Purbasari, juga menyarankan untuk lembaga pelatihan untuk memberikan pelayanan maksimal bagi para peserta Kartu Prakerja. Salah satunya menyediakan kelas dengan materi yang berkualitas seputar ilmu pemasaran dan kewirausahaan. Peserta Kartu Prakerja juga harus selektif memilih kelas yang akan diikuti selama program berlangsung agar bisa mendapatkan manfaat yang lebih maksimal sesuai dengan bidang dan minatnya.
“Kita memberikan pilihan kepada peserta Kartu Prakerja, pilih sendiri dari 2.700 jenis pelatihan, itu yang laku 1.400. Saya menantang lembaga pelatihan untuk melayani sebaik-baiknya peserta Kartu Prakerja. Sebab kalau kita bicara tentang kewirausahaan, is not only about the product, tetapi tentang bagaimana juga personal development. Kemudian cara marketing, sales, keuangannya, mengelola kredit, jadi 6 M dalam manajemen yaitu man, money, material, machine, method, dan juga market, itu kemudian perlu diajari di dalam program Kartu Prakerja,” pungkas Denni Puspa Purbasari.
Selain menyasar pelaku UMKM, revisi Perpres Kartu Prakerja ini juga menjamin program lebih tepat sasaran dengan adanya tindakan hukum bagi oknum yang memalsukan data demi meraup keuntungan, mempertegas batasan peserta yang boleh dan tidak boleh mengikuti program Kartu Prakerja, serta perluasan susunan komite cipta kerja untuk memaksimalkan tata kelola dan akuntabilitas program.
Saksikan lengkapnya di webinar Kartu Prakerja
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Bank BNI