Belanda Minat Ikut Bangun Ibu Kota Baru Indonesia

18 Februari 2020 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu negara dengan investasi besar di Indonesia, Belanda mengincar peluang bisnis di ibu kota baru Indonesia, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara. Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda, Cora Van Nieuwenhuizen menjelaskan, ada beberapa sektor yang menjadi target investasi Belanda di ibu kota baru tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tentu kami sangat tertarik untuk bisa investasi di ibu kota baru Indonesia. Belanda selama ini memiliki keahlian di beberapa sektor seperti manajemen air dan pembangunan infrastruktur. Sektor-sektor ini tentu akan menjadi prioritas kami,” kata Cora di kantornya, Den Haag, Belanda, Senin (17/9) waktu setempat.
Tak hanya investasi, Cora menekankan, kerja sama yang dibangun dengan Indonesia di ibu kota baru juga akan berupa transfer teknologi dan pengetahuan. Menurut dia, jenis kerja sama seperti ini memberikan lebih banyak benefit bagi masing-masing negara.
Penjajakan investasi di ibu kota baru, lanjut Cora, akan dibahas lebih lanjut dalam kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem Alexander dan sejumlah menteri terkait ke Indonesia pada 10-13 Maret mendatang.
Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda Cora Van Nieuwenhuizen (kedua dari kanan) saat berdiskusi. Foto: Ananda teresia/kumparan
Menteri asal Belanda yang akan mendampingi antara lain Menlu Belanda Stef Blok, Menteri Perdagangan Luar Negeri Sigrid Kaag, Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air Cora van Nieuwenhuizen serta Menteri Olahraga dan Perawatan Medis Bruno Bruin.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Kepala Misi Ekonomi dan Perdagangan Belanda Hans de Boer menjelaskan, pertemuan antara delegasi Indonesia dan Belanda dalam kunjungan Raja Willem Alexander sangatlah penting. Sebab, dalam pertemuan itu, kedua negara bisa membahas secara konkret peluang investasi termasuk di ibu kota baru.
“Nanti pasti ada pengusaha dari Belanda yang harus terbiasa dengan prosedur, perizinan bisnis di Indonesia. Mereka mungkin akan menghadapi sejumlah kesulitan dan harus terbiasa dengan ini. Sementara Indonesia pasti juga ingin melindungi pasar dalam negeri,” kata Hans.
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
“Oleh karena itu, pertemuan langsung menjadi suatu hal yang sangat penting,” lanjut Hans.
Setidaknya akan ada 135 perusahaan asal Belanda yang ikut menjadi bagian delegasi bisnis selama kunjungan Raja Willem Alexander ke Indonesia pada Maret mendatang. Latar belakang pengusaha yang akan datang ke Indonesia pun beragam. Mulai dari infrastruktur, manajemen air, perkapalan, hingga makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT