Belanja Alutsista Prabowo: Usai Beli 8 Kapal Perang Italia, Kini 36 Jet Tempur

13 Juni 2021 6:16 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel TNI menjaga pesawat tempur Angkatan Laut Perancis jenis Rafale yang mendarat darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Personel TNI menjaga pesawat tempur Angkatan Laut Perancis jenis Rafale yang mendarat darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berencana melakukan pembelian alutsista besar-besaran. Rencana sang Menhan ini terlihat dari bocornya usulan anggaran Rp 1.750 triliun untuk pengadaan alat pertahanan dan keamanan (Alpahankam).
ADVERTISEMENT
Kendati besaran anggaran itu masih simpang siur, Prabowo sudah memulai kesepakatan belanja perlengkapan perang dengan sejumlah negara. Setelah sebelumnya diketahui kesepakatan pembelian 8 kapal perang dengan Italia, kini muncul kabar Prabowo sudah menjalin kerja sama pengadaan 36 jet tempur dengan Prancis. Berikut fakta-faktanya:

Prabowo Bakal Beli 8 Kapal Perang Italia

Salah satu perusahaan pembuat kapal asal Italia, Fincantieri, mengaku telah menandatangani kontrak kerja sama pengadaan kapal perang dengan pemerintah Indonesia.
Dalam website resminya, Fincantieri menulis kontrak tersebut untuk pengadaan 6 Frigat kelas FREMM, modernisasi 2 Frigat kelas Maestrale berikut dengan dukungan logistik terkait.
CEO Fincantieri, Giuseppe Bono, menyambut baik kerja sama pengadaan alutsista tersebut. Hal ini ia anggap sebagai preseden baik yang mengangkat nama Italia di sektor perkapalan.
ADVERTISEMENT

Prabowo Tanda Tangani Kontrak Awal Pengadaan 36 Jet Tempur Prancis

Adapun rencana pembelian alutsista lainnya yang bakal dilakukan Kementerian Pertahanan, yakni pengadaan 36 jet tempur multiperan jenis Rafale. Airspace Review memberitakan, Kemhan telah menandatangani kontrak awal dengan Dassault Aviation, pabrik pembuat jet tempur Rafale di Prancis.
Kesepakatan tersebut telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 7 Juni 2021, dan akan mulai berlaku pada Desember 2021.
Kontrak 'Come Into Force' ini bakal menjadi dasar menuju Kontrak Efektif, setelah semua kesepakatan antara Indonesia dan Prancis tercapai dan Indonesia membayar uang muka pembelian 36 Rafale.